Dear Mba` Rina..
Anak saya sdh bbrp thn menderita Skizofrenia.. suka bicara sendiri tapi tidak jelas..dan yang menonjol adalah ketawa sendiri seperti lagi banyolan dengan teman temannya..padahal Dia lagi sendirian…Kwalitas hidupnya jauh menurun, sebelumnya Dia adalah anak yg berprestasi… bersih, rapi, dan rajin ibadah…sekarang sepertinya Dia hanya peduli dengan makan / minum saja..selebihnya ya ketawa-ketawa seperti di atas..
Sudah pernah konsumsi Invega, Zofredal, Phyracetam dan 3 Minggu masuk RSJ… terakhir berobat dengan pengobatan tradisional cina.. namun semua hasilnya masih NIHIL..
Saat ini dengan terpaksa Dia hanya dikurung dalam kamar..dan diberi makan teratur.. jika dilepas Dia sering bepergian tidak tentu arah… tapi Dia bisa pulang sendiri…masalahnya Dia yang sering diganggu / diisengi orang-orang dijalanan….dan juga jika melihat makanan main caplok saja di kedai …kadang bayar tapi sering tidak… ini semua menjadi sangat tidak mengenakan dari pengaduan orang-orang / tetangga…atas dasar itulah kami berfikir Dia lebih baik di kamar saja,maksudnya agar tidak menyusahkan banyak orang..
Selama ini Dia tidak ada masalah minum obat. Tapi saat ini Dokter Cina (Ahli Pantologi) yang megobatinya sepertinya telah menyerah…. 3 bulan ini Dia tiak ada mengkonsumsi obat apapun. Pertanyaan:
1. Aakah yang paling bagus obat / cara pengobatan anak saya ..?
2. Apa benar minum Invega efek sampingnya bisa menimbulkan Payudara laki-laki membesar..? Sebelumnya terimakasih.
Saya tidak menyangka bahwa masih banyak keluarga, tetangga, teman yang tidak mengerti bagaimana cara memperlakukan penderita skizofrenia. Mohon dapat dimengerti bahwa Skizofrenia bukan sakit gila, itu dua hal yang berbeda. Jangan dikurung didalam kamar, Itu sama seperti pemasungan.
“…atas dasar itulah kami berfikir Dia lebih baik di kamar saja, maksudnya agar tidak menyusahkan banyak orang…”.
Mengurungnya hanya karena atas dasar tidak ingin menyusahkan banyak orang? itu bukan alasan. Dia adalah anakmu dan saya tahu setiap anak mau normal atau tidak pasti seringkali menyusahkan kedua orangtuanya. Berikan juga pengertian kepada lingkungan sekitar.
Ajaklah dia berbicara dan berdiskusi mengenai apa yang dipikirkannya. Saya yakin dia masih bisa berkomunikasi dengan baik bila moodnya bagus. Tanyakan apa hobinya dan salurkan ketempat yang benar sehingga dia memiliki aktivitas lain yang bermanfaat. Jika dia suka menulis berikan sebuah buku atau laptop untuk menulis. Jika dia suka berenang atau olahraga lainnya ikutkanlah dalam les. Berikan waktu setidaknya 3 jam perhari untuk ngobrol-ngobrol dan perlakukan dia seperti anak normal lainnya.
Dari tulisan diatas saya tidak membaca dia adalah pribadi yang brutal, agresif dan suka menyerang orang lain. So, jangan dikucilkan apalagi dikurung dikamar. Biarkan dia bebas berada dirumahnya sendiri. Mau nonton TV di ruang keluarga atau sekedar membantu orang tua dirumah, itu baik sekali untuk dilakukan. Kalo bulan pertama ini, kuncilah pagar rumah agar dia tidak keluar rumah. Nanti kalo sudah lebih baik, silakan diperbolehkan ke sekitar tetangga.
Untuk pengobatan skizofrenia perlu waktu dan kesabaran yang ekstra untuk mendidik, merawat penderita skizofrenia. Keluarga dapat menerima keadaan anaknya begitupun lingkungan sekitar. Berobatlah ke dokter spesialis kejiwaan untuk pengobatan berkelanjutan. Obat yang tepat dapat membuat dia lebih tenang, dan tidak cemas gelisah.
Untuk efek samping sebuah terapi pengobatan memang bisa terjadi tetapi saya tidak menemukan hal itu terjadi karena obat yang diminum. Sebaiknya cari pengobatan second opinion dari dokter yang lain. Saya lebih memilih pengobatan dokter dan bukan alternatif. Jangan menyerah untuk kesembuhan anak. Untuk tahu apa itu Invega dari muali dosis, cara pakai, efek samping bisa dilihat disini.
Sekali lagi, sayangi dia dan perlakukan dengan wajar apapun kekurangan yang dimilikinya. berikan sebanyak-banyaknya kasih sayang untuknya.
salam kenal mbak, saya mahasiswa farmasi tingkat akhir.
postingan yang bagus dan bermanfaat. saya baru tahu kalau penderita skizofrenia (terutama yang tidak brutal) sebaiknya tetap diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan yang disenanginya, memang kelihatannya cara ini lebih baik daripada memasung mereka 🙂
================================================
Salam kenal juga Ami 😀
Semoga akan lebih banyak lagi yang mengerti cara memperlakukan penderita Skizofrenia dengan lebih kasih dan sayang.
Mereka juga sama seperti kita yang normal, punya hak untuk hidup dan tidak dikucilkan.
Ajak teman yang lain untuk mampir ya. Terimakasih
postingannya lengkap dan memang dengan bahasa yang bersahaja 🙂
perlakukan sewajarnya pada penderita Skizofrenia mungkin akan membantu penyembuhannya
salam kenal blogger Farmasi
Saya penderita skizofrenia, sudah cukup lama menderita. Saya berusaha membaca buku buku yang berhubungan dgn penyakit ini. Intinya , saya dan keluarga harus betul betul memahami penyakit ini. komunikasi yang sehat antara keluarga cukup penting agar data dan informasi yang tersimpan dalam otak bawah sadar saya dapat “keluar” termasuk imaginasi imaginasi yang selalu timbul, harus saya komunikasikan kepada keluarga. Tergantung keluarga , apakah dapat memahaminya atau tidak.
Yang penting, sebagai penderita skizofrenia saya harus mengeluarkan unek unek saya agar tidak terlalu banyak tersimpan di dalam otak bawah sadar. Jika seseorang sedang bicara sendiri, sebenarnya dia sedang mengeluarkan apa yang ada dalam pikirannya. Hal ini harus ada yang menanggapinya agar tidak kembali kepikiran orang tersebut. Setelah banyak membaca buku, saya ceritakan apa yang sebenarnya terjadi dengan diri saya kepada istri dan keluarga, agar mereka dapat memahami saya ketika berkomunikasi dgn saya apalagi ketika sedang kumat. kira-kira itu sebagian pengalaman saya , mudah-mudahan berguna.
=================================
Terimakasih untuk sharingnya yang sangat bermanfaat bagi keluarga yang salah satu anggota keluarganya menderita Skizofrenia.
Memang benar, sebagai keluarga harus memberikan support penuh dan memberikan telinga sebagai pendengar dan aktif dalam berkomunikasi. Sekali terimakasih
Mudah saja, Berdamai. Orang tua berdamai dengan yang dilakukan penderita, dan ajarkan penderita berdamai dengan dirinya sendiri. semakin dilawan semakin berontak penyakit tersebut. Semakin dikurung semakin kehilangan dirinya sendiri. Maaf kalau ada salah kata 🙂