Suatu hari teman bule saya bertanya apakah saya memiliki blog? saya menjawab: “Sure i have, tukangobatbersahaja.com”, and what does it mean? dalam kebingungan saya menjawab Humble Pharmacist hehehhe.
Beberapa orang berpikir nama yang aneh. Aneh memang tetapi hari ini saya merasa itu tidak aneh lagi justru saya dikuatkan dan diberikan semangat, how humble you are *so sweet* Seperti tulisan dibawah ini :
Anyway now I can see how humble you are than most of others with profession in Indonesia I knew. Jessica.
Maaf kata, sedikit sekali kita menemukan dokter di Indonesia yang mempunyai kwalitas seorang dokter tanpa dengan cepat mengambil kesimpulan seseorang itu menderita sakit apa (pengalaman pribadi dan keluarga menjadi fact disini, contoh : salah menilai penyakit shg obat hampir membunuh ayah saya, kematian keponakan saya karena salah penilaian penyakit dari dokter dan banyak lagi).
Maaf juga tidak semua Pharmacist benar-benar memahami profesinya dan ilmu yang dipelajarinya…(kesalahan seorang pharmacist memberi obat penganti pernah terjadi pada keluarga kami). saya rasa tidak salah seorang mbak Rina memberikan pengetahuannya dan info2nya karena hal ini paling susah didapatkan dari seorang dokter (kecuali itu pun kenal sangat dekat sekali yagh?) dan saya percaya ilmu yang didapat dari bangku kuliah dan pengetahuan dari luar yang terus dicarinya juga tidak sembarangan dan sangat susah dipelajari sama susahnya seorang dokter kuliah.
Kalo saya sakit biasa (bukan berat serius), I will walk to wall green and ask the pharmacist what should I get instead of go to the my regular Doctor, they would suggest me some list I could take and I will be fine…. and I believe many others agree to this too. saya sangat mendukung tulisan2 mbak Rina, nasehat dan laen2nya juga…keseimbangan itu dibutuhkan karena harus saling mendukung dan memperhatikan untuk membangun sebuah bangsa yang pintar. Go Rina!
Sebenarnya tidak mudah mudah untuk saya mengerjakan ini, masih saja ada yang tidak setuju atau tidak sependapat dengan yang saya lakukan. Lebih banyak orang awam menilai profesi Farmasis/ apoteker hanya memberikan obat ke pasein dari Apotek atau orang belakang layar.
Dengan memberikan kami ruang untuk maju dan bermanfaat untuk sesama maka Indonesia kan lebih baik. Tidak perlu dengan tindakan spektakuler yang penuh tepuk tangan dan penghargaan, cukup dengan sebuah tulisan, tulisan yang keluar dari hati dan semangat untuk berbagi.
pokoknya tulisan2 sampeyan2 keren dan mudah dipahami, lanjut gan !