Momen lebaran memang ajang yang sangat tepat untuk wisata kuliner dan mencoba berbagai macam makanan unik tetapi siapa sangka ternyata saya malah sakit perut. Bukan sakit perut biasa karena semalaman saya tidak bisa tidur karena nyeri hebat di perut bawah kanan, rasanya seperti di tusuk, sakit sekali dan masih ditambah suhu badan yang mulai hangat.
Paginya saya berobat kedokter ternyata ini bukan sakit lambung tetapi ada masalah pencernaan di usus. Diagnosanya ada infeksi peradangan usus dan dokter memberikan pengobatan:
1.Metronidazole untuk mengobati berbagai macam infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme protozoa dan bakteri anaerob.
2. Cefadroxil yang bekerja dengan cara menghambat pembentukan dinding sel bakteri sehingga bakteri tidak dapat bertahan hidup.
3. Domperidone yang merupakan obat golongan antiemetik yang dapat meredakan rasa mual, muntah, gangguan perut, rasa tidak nyaman akibat kekenyangan, serta refluks asam lambung (GERD).
4. Ketoprofen yang digunakan untuk meredakan gejala peradangan, seperti nyeri, akibat penyakit asam urat, artritis. Ketoprofen juga bisa digunakan untuk meredakan nyeri pasca operasi dan nyeri menstruasi.
Saya menggunakan Ketoprofen saat sakit saja karena obat ini memang anti nyeri yang top banget hehehe (baru kali ini juga minum Keto biasanya asam mefenamat cukup). Just info aja kalo Ketoprofen bekerja dengan menghambat enzim cyclo-oxygenase COX dalam menghasilkan prostaglandin. Saya bilangnya COX – Inhibitor.
Setelah mengkonsumsi obat tersebut gejala sakitnya langsung berkurang tetapi ada hal yang lebih penting lagi selain pengobatan yaitu memperbaiki pola makan dengan melakukan diet rendah serat. Bukankah kalo sakit kita harus makan banyak serat? ternyata tidak selalu loh (baru ngeh)….
Diet rendah serat bertujuan untuk mengistirahatkan sistem pencernaan yang sedang bermasalah, atau sebagai persiapan menjalani prosedur medis tertentu. Dalam kasus saya, diet ini dilakukan karena infeksi usus atau ada kemungkinan usus buntu. Beberapa pasien yang sebaiknya perlu melakukan diet rendah serat ini untuk penderita diare, sakit peradangan usus, tumor usus, ulseratif (radang pada usus besar dan rektum), operasi didaerah pencernaan.
Mengapa diet rendah serat ini perlu saya lakukan? pertama meringankan kerja sistem pencernaan (low to moderate digestion), mengurangi jumlah feses yang dihasilkan sistem pencernaan, mengurangi makanan yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh sistem pencernaan.
Lalu apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi selama melakukan diet rendah serat? Saya tampilkan saja print outnya semoga bisa membantu.

Yang terpenting menu makanan lebih banyak yang direbus, tumis, panggang, jauhi bumbu yang terlalu tajam, minum air putih, buah-buahan pasar (pepaya, pisang, jeruk), sayuran yang rendah serat (bayam, buncis, kacang panjang, wortel, tomat), tahu tempe bacem, ikan ayam telur direbus, bubur, kentang rebus, biskuit dan roti biasa.
Setelah saya mencoba diet ini 2 hari hasilnya sudah tidak ada lagi keluhan nyeri, badan lebih enakan. Saya pernah sok kuat mencoba sekali makan sayuran berserat (cap cay) ternyata tubuh saya langsung merespon dengan nyeri yang datang kembali, artinya usus saya belum bisa menerima. Sekarang saya teruskan diet rendah serat ini sampai sistem pencernaan normal kembali, semoga minggu depan pencernaan saya sudah pulih kembali.
Saran saya jika sistem pencernaan kita sedang berat bekerja ada baiknya kita menginstirahatkan sejenak dari dari rutinitas makanan biasanya, ganti sejenak dengan diet rendah serat selama beberapa hari. Ibarat mesin, sesekali perlu organ pencernaan seperti lambung dan usus bekerja dengan lebih santai. Setelah itu baru deh, kita balik lagi dengan mengkonsumsi makanan yang kaya serat untuk hidup yang lebih sehat.
Like this:
Like Loading...