Perencanaan Keuangan Untuk Sakit Kritis

perencanaan keuangan untuk sakit kritis

Saya ingin berbagi pengalaman tentang kisah seorang teman yang mengalami sakit kritis. Total biaya yang dibutuhkan selama rawat inap di rumah sakit untuk melakukan tindakan operasi sebesar 200 juta. Puji Tuhan semua perawatan itu dibayarkan oleh asuransi, namun sepulangnya dari rumah sakit, ia masih harus melakukan rawat jalan dan masa pemulihan sampai dapat beraktivitas seperti sediakala, total biaya yang dibutuhkan ternyata Rp 600 juta.

Dalam perjalanannya, masa pemyembuhan/ pemulihan ternyata membutuhkan biaya yang jauh lebih besar dibandingkan seaktu rawat inap di Rumah Sakit. Ada banyak biaya-biaya yang timbul selama masa ini seperti biaya pengobatan diluar plafon asuransi, biaya pengganti income yang hilang selama bekerja/ kehilangan pekerjaan, biaya nutrisi tambahan selama pemulihan, biaya akomodasi dan transportasi di luar kota/ luar negeri, income keluarga/ pasangan yang hilang, tambahan suster pribadi dan supir untuk antar jemput dan masih banyak lagi. Pertanyaannya darimana uang untuk menyelesaikan pembayaran itu? apakah ia harus sampai jual assetnya untuk membiayai penyakitnya? jawabannya tidak. Puji Tuhan, setelah terdiagnosa sakit kritis ia mendapat dana kompensasi sebesar 1,5 Milayar sebagai pengganti kehilangan income karena terkena sakit kritis dan bahkan masih bersisa.

Dengan perencanaan keuangaan yang tepat dapat mampu membantu keluarga untuk memimalisir resiko kehilangan yang jauh lebih besar dan keluarga dapat fokus untuk proses penyembuhan dan pemulihan dari sakit kritis yang lebih cepat. Mari kita siapakan dana tersebut  sebesar minimal 5 x penghasilan setahun untuk membantu kita apabila resiko kehidupan, yang salah satunya adalah sakit kritis melanda kita dan orang yang kita sayangi.

Karena meski sudah sedemikian kita menjaga tubuh, asupan makan, berolah raga, tidak merokok, makanan yang sehat dan lainnya, resiko terkena sakit kritis tetap bisa terjadi pada siapapun. Di Indonesia ini, ada 4 penyakit kritis yang paling banyak terjadi yaitu kanker, serangan jantung, gagal ginjal dan stroke. Tatkala orang yang kita sayangi mengalami salah satu sakit kritis tersebut sudah bisa dipastikan bahwa akan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk membiayai pengobatan tersebut dari mulai terdiagnosa, sakit dan di rawat inap di Rumah sakit sampai perawatan untuk pemulihan seperti sediakla. Dengan perencanaan keuangan yang tetap kita dapat meminimalisir resiko kehilangan income dan asset yang lebih besar.

Tonton video lengkapnya di youtube channel saya disini. Semoga bermanfaat dan jangan lupa tonton videonya sampai habis. Like, Share, Komen, Subscribe ya!

Hidup sehat, Mapan secara Finansial

Annual Awards Night 2019

1989 (10)

Acara Annual Awards Night 2019 di Raffles Hotel Jakarta tanggal 10 April 2019 sangat berkesan dalam hidup saya karena dihari tersebut saya bersama para qualifier dari seluruh Indonesia mendapat kesempatan untuk melakukan gala dinner dimalam penghargaan dan mendapat apresiasi atas kerja keras yang sudah dilakukan.

Sebagai seorang perencana keuangan independen, saya juga berafiliasi dengan PT Sunlife Finansial Indonesia untuk bekerja sama dalam perencanaan keuangan dalam produk-produk jasa keuangan untuk mencapai tujuan keuangan setiap individu atau perusahaan baik untuk proteksi income, pendidikan anak, dana pensiun, uang pesangon untuk karyawan,  pengelolaan warisan, asset allocation pribadi dan perusahaan  yang semua tujuan tersebut dapat  mampu memberikan  nilai tambah bagi nasabah/ klien saya.

Mengapa saya sharing tentang malam penghargaan ini? karena sesungguh tujuan pekerjaan ini sangat lah mulia. Untuk itu saya mengajak masyarakat di Indonesia untuk merubah cara pandang yang keliru terhadap asuransi jiwa, asuransi kesehatan dan investasi.

Saya ingin mengajak dan mengedukasi kapada masyarakat di Indonesia untuk sadar keuangan dan melek terhadap investasi. Saya perencana keuangan yang profesional dan sudah membuktikan diri saya untuk semua pencapaian ini. Mari kita wujudkan Indonesia yang Sadar Finansial. 

Untuk melihat keseruan acara Annual Awards Night 2019 tersebut, yuk nonton video lengkapnya disini https://www.youtube.com/watch?v=Q998VznKi3I&t=7s

Hidup Sehat, Mapan secara Finansial

Rina Susanti, S.Farm., Apt, QWP

 

Perencanaan Keuangan dengan Uang Pertanggungan 1 Milyar

Akhirnya saya memiliki youtube channel sendiri dengan nama yang sama seperti di blog ini, tukangobatbersahaja. Kunjungi dan nonton video lengkapnya disini  ya… Pada video pertama ini saya mengangkat kisah nyata tentang pentingnya perencanaan keuangan pada ibu saya.

Beberapa tahun yang lalu saat ibu saya masih sehat dan bugar saya selalu menunda-nunda untuk memberikan program perlindungan asuransi untuk ibu saya, sampai akhirnya ibu mengalami sakit kritis, yaitu stroke. Saya menyesal sekali mengapa saat itu saya menunda, jika saja ibu sudah ikut sejak awal pastinya semua biaya sakit kritis pengobatan ibu pasti tercover.

Singkat kata, dalam beberapa bulan mukzijat terjadi pada ibu, dengan tekad dan semangat yang sangat tinggi, beliau menjalanani pengobatan dokter, terapi, nutrisi dan lainnya. Puji Tuhan, akhirnya beliau sudah sehat kembali dan beraktivitas seperti sedia kala.

Tanpa menyia-nyiakan banyak waktu lagi, saya putuskan untuk segera mengikutsertakan ibu dalam program perlindungan asuransi jiwa. Ternyata prosesnya tidak semudah itu, karena ibu sudah punya riwayat sakit dan faktor usia maka ibu perlu beberapa kali medical check up untuk memastikan bahwa beliau benar-benar sehat dan dapat ikut serta program ini… disinilah saya baru menyadari bahwa pentingnya sebuah program perlindungan jiwa diambil saat kita masih muda, sehat dan kuat karena kalau kita sudah sakit maka semahal apapun perlindungan yang kita ambil tidak akan diberikan oleh pihak asuransi. Proteksi itu diumpamakan seperti punya payung yang bisa dipakai sewaktu-waktu hujan turun.

Lantas apa manfaatnya ikut serta dalam program perlindungan jiwa pada ibu yang sudah tua dan nyaman? setiap orang pasti punya rencana jangka panjang terhadap keluarga dan anak-anaknya namun resiko kehidupan pasti akan terjadi dalam hidup (seperti meninggal dan sakit). Ibu mempunyai alasan yang sangat mulai mengapa beliau mau untuk mengikuti program asuransi jiwa dengan memiiki uang pertanggungan sebesar 1 Milyar adalah untuk :

1. Membantu merawat orang yang orang-orang yang dikasihi, untuk anak-anak dan keluarga.
2. Membantu dalam menangani atau menyelesaikan hutang-hutang (bila ada)
3. Membantu menciptakan sumber pendapatan/ tabungan
4. Membantu mencapai tujuan jangka panjang keluarga.

Setiap keluarga pasti punya tujuan jangka panjang seperti menyekolahkan anak sampai ke perguruan tinggi, mendirikan tempat ibadah, beramal kepada sebuah yayasan atau gereja. Beberapa keluarga juga telah mempersiapkan legacy/ waris untuk diteruskan kepada generasi berikutnya kepada anak dan cucu mereka dengan menggunakan uang pertanggungan dan memastikan proses trasisi ini berjalan dengan baik.

Kalau ibu saya saja yang sudah tua, sudah merencanakan perencanaan keuangan untuk keluarga apalagi kita yang masih muda, masih sehat, tentunya dengan biaya yang masih relatif terjangkau diusia muda.

Ayo mulai sekarang, hidup sehat dan Mapan secara finasial.

Perencanaan Keuangan Bersama Finansialku

Rina Susanti Bersama Melvin Mumpuni Finalsialku

Tanggal 30 Januari 2019 lalu saya mengikuti seminar Perencanaan keuangan bersama Melvin Mumpuni, founder dari Finansialku di Jakarta. Satu hal yang menarik yang ingin saya sharingkan adalah mengenai Piramida Keuangan. Bayangkan ada 3 tingkatan dalam piramida tersebut, yaitu  Keamanan keuangan, Kenyamanan keuangan dan Distribusi kekayaan.

Piramida Keuangan

Setiap pribadi, keluarga atau perusahaan tentu ingin mencapai mencapai tingkatan tertinggi. Ibarat sebauh anak tangga maka semua harus dimulai dari undakan yang pertama yaitu keamanan keuanagan. Untuk mencapai keamanan keuangan maka setiap pribadi harus memiliki “Dompet”, Apa saja isinya? yaitu cash flow yang baik, punya dana darurat (jumlahnya 6 x penghasilan), Kredit yang sehat. Setelah itu memiliki “Payung” yang artinya memiliki perlindungan yaitu asuransi untuk melindungi dari resiko kehidupan. Jika sudah punya Dompet dan Payung tadi maka kita aman secara keuangan.

Tetapi hidup ga cuma aman saja perlu naik ke step selanjutnya yaitu Kenyamanan Keuangan. Gambar yang pertama “Grafik ” yang artinya perlunya investasi untuk mencapai tujuan finansial seperti berinvestasi di reksadana, Saham, P2P Lending, Obligasi, Surat Berharga, dll. Semua investasi tersebut ditujukan untuk mencapai tujuan keuanagan (financial goal). Gambar selanjutnya “Wajah” buka sembarang wajah tetapi gambar wajah bahagia di hari tua karena telah mempersiapkan Dana hari tua/ Pensiun, dan sudah memiliki penghasilan hidup dari pasif income.

Terakhir Distribusi kekayaan atau bahasa kerennya Estate planning, setelah kita sudah mapan dan hidup tua tentunya kekayaan itu akan diberikan kepada generasi selanjutnya, dalam estate planning / rencana waris ini  bertujuan untuk mendistribusikan kekayaan seseorang ke generasi selanjutnya dengan matang untuk meminimalisasi keributan dalam keluarga. Pemilik kekayaan juga berhak untuk memberikan kekayaannya kepada keluarga, yayasan, badan hukum atau pihak-pihak lainnya.

So mulai dari sekarang, make a plan and do it!. Mulailah buat perencaan hari depanmu dan lakukan segera, mulai dari start awal keamanan keuangan dengan membuat dana darurat, cash flow, kredit yang baik dan punya asuransi.

Make a plan and get your financial freedom come true – Melvin Mumpuni

 

 

Apa sih Fungsi Profesi Perencana Keuangan?

rawpixel-620227-unsplash

Financial Planner atau Perencanaan keuangan menurut Financial Planning Standards Board Indonesia adalah proses untuk mencapai tujuan hidup seseorang melalui pengelolaan keuangan secara ter-integrasi dan terencana. Yang termasuk dalam tujuan hidup seseorang antara lain: menyiapkan dana pendidikan bagi anak, menyiapkan dana hari tua bagi dirinya dan pasangan hidupnya, menyiapkan dana untuk memiliki rumah, menyiapkan warisan bagi keluarga tercinta, menyiapkan dana untuk beribadah haji dan lain lainya. (Sumber gambar dari disini)

“Dari sudut pandang praktisi perencanaan keuangan, perencanaan keuangan merupakan koordinasi dalam bekerja bersama dengan klien untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan hidup spesifik klien, dievaluasi, diprioritaskan dan disesuaikan dengan setiap perubahan dalam kehidupannya dan kondisi keuangan dan ekonomi”. (dikutip dari FPSB disini )
Salah satu komponen penting dalam fungsi perencanaan keuangan adalah mengelola resiko yang dapat berdampak negatif pada kondisi finansial seseorang. Resiko-resiko kehidupan  yaitu:

  • Resiko meninggal dini. Meninggal adalah suatu kepastian namun bagaimana dan kapan seseorang meninggal mempunyai arti berbeda bagi keluarga yang ditinggalkan. Bila pencari nafkah keluarga meninggal dini berarti hilangnya penghasilan dari pencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan dana pendidikan anak, membayar kewajiban/hutang dan kebutuhan dana sehari hari. Tanpa perencanaan yang baik, keluarga akan berpotensi kesulitan likuiditas saat mengakses harta warisnya.

  • Resiko hidup lama. Hidup yang lama tanpa mempunyai dana hari tua yang memadai seperti dana pensiun, dana pengobatan dan perawatan dihari tua.
  • Risiko menderita sakit kritis seperti stroke, kanker, jantung, gagal ginjal dan lainnya akan menghabiskan hartanya yang harus dijual untuk membiayai pengobatan sakit tersebut. Dana yang seharusnya dapat dikumpulkan untuk yang lain terpakasa habis untuk berobat.
  • Resiko inflasi, juga dapat  merugikan daya beli masyarakat terhadap investasi dikarenakan adanya kenaikan rata-rata dari harga konsumsi. Data inflasi di Indonesia selama 38 tahun (1980-2018) tingkat rata-rata inflasi 9,5% pertahun.

Dengan perencanaan keuangan bukan berarti resiko kehidupan tersebut dihilangkan tetapi  dampak resiko keuangan bagi keluarga dan orang terdekat dapat dialihkan… Inilah yang disebut pengalihan resiko-resiko. Bila kamu membutuhkan perencanaan keuangan hubungi financial planner.

Pentingnya Perencanaan Keuangan Bagi Setiap Individu

Video diatas berkisah tentang perjalanan hidup antara Andri dan Firman yang memiliki jalan hidup yang berbeda meskipun keduanya memiliki kesamaan latar belakang pendidikan sarjana, bekerja dengan posisi dan penghasilan yang sama besar.

Apa bedanya? Pertama adalah gaya hidup mereka berdua. Yang satu hidup mengikuti ‘life style” gaya hidup trend kekinian dan yang satu hidup sederhana sesuai kebutuhan dan fungsinya. Kedua, yang satu tidak mengelola keuangan dari penghasilannya dan yang satu lagi dapat mengelola keuangan dan melakukan perencanaan keuangan. Bagaimana hasil akhirnya saat mereka pensiun? tentu sangat berbeda.   Banyak orang yang masih berpikir kenapa saya harus hidup sederhana, kan saya punya uang sekarang? memang… punya uangnya tapi hanya sekarang kalo nanti belum tentu. Got it!

Mengapa kita perlu perencanaan keuangan? karena setelah kita memiliki penghasilan tentu kita punya banyak mimpi dan kebutuhan yang ingin dipenuhi seperti membayar semua tagihan, memiliki aset (rumah, tanah, emas, kendaraan), liburan, masa tua yang sejahtera dan perlindungan dari berbagai resiko penurunan kesehatan. Dengan perencaan keuangan yang tepat, mimpian dan kebutuhan hidup dapat dicapai. Sekali lagi mari menunda dulu kesenangan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dalam perencanaan keuangan.

Note : Video ini bukan iklan untuk Samuel Aset Manajemen tetapi untuk membukaan kesadaran masayarakat pentingnya perencanaan keuangan sedari dini.

Menunda Kesenangan

piggy bank

Seringkali kita lihat seseorang dari  penghasilan dan gaya hidupnya “life style” sangat bertolak belakang. Baru mampu beli motor tapi sudah pake mobil terbaru, handphone bukan yang biasa tapi udah sekelas IPhone Xs Max atau Samsung Galaxy Note 9, makan-makan enak terus dan posting di sosial media, jalan-jalan ke Korea, Jepang, Eropa tiap tahun. Intinya mau memajukan kesenangan dibayar dimuka dengan cara hutang dulu atau dengan cicilan berbagai kartu kredit tanpa melihat setelahnya.

Tenyata orang-rang dengan tingkat life style seperti itu jumlahnya lebih dari 50% atau bahkan 70%. Lebih banyak mengedepankan gaya hidup “life style” dibandingkan “Wealth Style” gaya yang membuat kita menjadi kaya/ mapan.  Memang gayanya orang mapan seperti apa? mereka pasti mau menunda kesenangan untuk mendapatkan hasil lebih baik.

Tunggu atau turunkan dulu kesenangan sampai cukup penghasilan untuk mendapat pasif income, kemudian dari hasil pasif income ini barulah setelah terkumpul 10 kali dari nilainya, barulah kita beli dengan tunai. Contoh pengen punya mobil Alphard 1 M  maka setidaknya ada aset pasif income 10 kalinya yaitu 10 M, dengan aset 10 M maka tidak akan menggangu perekonomian keluarga. Barulah beli Alphard 1M langsung bayar tunai.

Kalo kecenderungan sekarang kebalik loh, baru punya tabungan 200 juta udah langsung DP Alphard padahal itu uang tabungan untuk kebutuhan keluarga dan cicilan bulanannya masih pakai uang gaji. Jelas itu akan berpengaruh terhadap alokasi dana cadangan, dana sosial, belanja keluarga dan pendidikan anak.

Mari kita perbaiki perencanaan keuangan pribadi/ keluarga, dengan menunda kesenangan kita sampai aset dari pasif income kita cukup untuk membiayai kesenangan maka saat itu kita dapat menikmati kesenangan dengan nikmat dan tanpa beban.

Healthy Life, Wealthy Financial

 

Anakku Harus Lebih Baik dari Saya

anak-wajib-lebih-kaya

Kemarin saya baru saja menjumpai seorang anak muda milenial yang penuh semangat muda. Ketika saya mempresentasikan manfaat perencanaan keuangan kepadanya, wajahnya penuh antusias dan mengerti bahwa dengan memulai sejak dini program perencanaan keuangannya maka portfolio keuangannya langsung tergambar dengan pasti untuk hari depannya.

Diakhir pertemuan ini, sebuah kalimat yang membuat saya tersentuh adalah bahwa katanya : “Saat gw rencanaiin mulai sekarang maka nanti kehidupan calon istri dan anak gw hidupnya akan lebih baik dari pada gw yang sekarang. Nantinya, Anak gw bakalan ada biaya buat kuliah dan kalo nanti tua, gue udah nyiapin duit buat pensiun buat istri dan anak. Ga kaya sekarang,  mau kuliah aja susah banget… anak gw hidupnya harus lebih baik dan lebih dari gw sekarang”

Jika saja banyak masyarakat kita sedari muda sudah mau berpikir tentang kecerdasan financial tentunya mereka tidak akan salah dalam perencanaan keuangan untuk masa depan mereka. Cita-cita saya agar setiap anak muda milenial ini semakin sadar pentingnya perencanaan keuangan yang tepat sehingga kemapanan financial sudah ada dalam genggaman. Ayo mari renacanakan masa depan keuangannmu sejak muda untuk hasil yang lebih baik. Sumber gambar diambil disini. 

Saya Perencana Keuangan

Rina Susanti QWP

Selain Apoteker, saya mulai mempelajari industri insurance. Hal ini sungguh menarik dan singkatnya untuk menjadi perencana keuangan yang lebih profesional, pertengahan bulan ini saya mengikuti pelatihan perencanaan keuangan yang bersertifikat QWP (Qualified Wealth Planner).

Para praktisi/ profesi perencana keuangan ternyata memiliki badan hukum yang bernama FPSB Indonesia, yang bertujuan memastikan pada publik bahwa seseorang profesi perencanaan keuangan di Indonesia yang telah disertifikasi oleh LSP FPSB Indonesia mempunyai tingkat pengetahuan dan keahlian untuk melaksanakan suatu fungsi atau disiplin ilmu di bidang Perencanaan Keuangan di Indonesia. Selain QWP masih ada lagi sertifikasi financial planner lainnya seperti RFP, CFP, AEPP dan lainnya. nanti saya akan jelaskan satu per satu.

qwp class

Pelatihan perencanaan keuangan dan sertifikasi QWP lebih mengedepankan praktek dalam pengelolaan keuangan. Para peserta pelatihan mempelajari proses membangun perencanaan keuangan dan study kasus bagi single maupun pasangan/ menikah. Pada pelatihan ini saya diajarkan menggunakan software QWP yang praktis dan mudah sebagai alat bantu perencanaan keuangan untuk menganalisa profil resiko, finalcial check up yang komprehensif. Diharapkan kita dapat menyampaikan rekomendasi perencanaan keuangan dari setiap studi kasus yang dihadapi. Setelah dinyatakan lulus saya mendapat sertifikat dan gelar profesi QWP.

Dengan ilmu ini saya berharap bagi semua yang sudah memiliki penghasilan, ayo kita mulai kelola keuangan dengan baik dan benar. Jangan dihabiskan semua untuk hal konsumtif namun mari mulai perhitungkan hutang cicilan bunga rendah dan tinggai, kepeluan dana darurat,  asuransi  serta investasi-investasi yang sesuai kebutuhan. Terima kasih Coach Ferry Chandra Gunawan dan rekan-rekan lainnya yang luar biasa.

Jika ingin konsultasi lebih lanjut dapat menghubungi saya lewat email dihalaman contact me. Menuju masyarakat Indonesia yang mapan secara financial.

Rina Susanti, S.Farm., Apt., QWP

Tukangobatbersahaja : Healthy Life, Wealthy Financial

Setelah memiliki logo tukangobatbersahaja, saya juga memiliki sebuah tagline terbaru yaitu “Healthy Life, Wealthy Financial” yang dalam bahasa Indonesia berarti “Hidup Sehat,  Mapan secara Finansial”. Mengapa demikian? karena setelah begitu lama sama menulis tentang healthy life disini, ternyata Tuhan membukakan sebuah hikmat baru kepada saya untuk saya juga menjadi seorang perencana keuangan yang profesional yang berlisensi.

Didalam profesi saya sebagai perencana keuangan, saya juga memiliki sebuah misi untuk setiap pribadi atau keluarga mencapai kesejahteraan dengan kemapanan financial. Karena jika kita berbicara untuk mencapai  hidup yang sehat, betapa besar saat ini biaya kesehatan yang harus dibayarkan kepada setiap individu yang sakit, baik itu untuk biaya rumah sakit, obat-obatan, biaya pemulihan dan perawatan lanjutan untuk menjaga tetap sehat (pengalaman pribadi, bahkan sudah pake BPJS pun sebagian besar pengeluaran perawatan kesehatan dibayar dari uang pribadi).

Dikutip dari World Bank, Willis Towers Watson Projection tahun 2014, Dari pembiayaan untuk kesehatan, 47% dari total perkiraan pengeluaran biaya kesehatan dibayar dengan uang sendiri. Jadi ada Rp 193,548 Milar Tingkat kesenjangan pembiayaan kesehatan di Indonesia.

resiko penyakit kritis

Saya akan lebih banyak bersuara mengenai kesenjangan pembiayaan kesehatan di Indonesia. Lihatlah apakah kita siap jika sewaktu-waktu keluarga atau orang terdekat dari kita mengalami sakit kritis, siapkah kita dengan biaya pengobatan penyakit kritis? Saat ini 4 resiko terbesar di Indonesia yaitu stroke, gagal ginjal, kanker dan serangan jantung.

Dengan semakin naiknya biaya kesehatan setiap tahunnya, hal itu akan membuat kesenjangan pembiayaan kesehatan terlihat lebih besar lagi. Jangan sampai ya, uang hasil jerih payah kita bekerja dan menabung akan habis tak tersisa karena untuk pembiayaan dan pengobatan yang sakit.

Kehadiran saya sebagai perencanaan keuangan akan memberikan solusi yang tepat untuk membantu bapak/ ibu dalam pengelolaan keuangan sehingga terhindar dari resiko kesenjangan biaya kesehatan. Hubungi saya dalam kolom “contact me” atau langsung ke email ; rina_apt@yahoo.com

Healthy Life, Wealthy Financial

%d bloggers like this: