Mengobati Sakit Maag Yang Paling Ampuh

mengobati sakit maag

Mau tahu ga cara mengobati sakit maag yang paling ampuh? saya sudah sangat sering mengulas topik pengobatan sakit maag. Ada banyak sekali penggolongan untuk gangguan saluran pencernaan seperti antasida, proton pump inhibitor, H2 Antagonis, antibiotik, anti emetic, mucosa protecta, obat penenang/ Minor Transquillizer. Obat-obat tersebut dan kombinasinya dapat digunakan untuk membantu mengobati sakit maag, ulcer, gastroesophageal reflux disease, Helycobacter Pylori dan lainnya.

Kali ini, saya ingin juga sharingkan makanan apa saja yang dapat memicu sakit maag seperti makanan terlalu pedas, banyak mengandung santan dan gorengan. Jika konsumsinya berlebihan ternyata dapat merangsang lambung untuk memproduksi asam lambung berlebihan. Setiap yang sakit maag perlu penanganan dengan obat-obat yang tepat, untuk itu perlu untuk konsultasi ke Dokter dan Apoteker agar pengobatan dan dosisnya benar dan tepat karena setiap individu punya riwayat sakit yang berbeda dan pengelolaan yang berbeda-beda.

Ayo kita lebih perhatikan lagi pola makannya agar selalu sehat dan tidak kambuh lagi ya sakit maag nya. Untuk penjelasan lengkapnya dapat nonton link video saya  disini 

Ranitidin ditarik BPOM | Ranitidin Pemicu kanker | Apa obat Penggantinya?

Ranitidin Ditarik dari Peredaran

Obat Ranitidin ditarik dari pasaran oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sejak 11 Oktober 2019. Masyarakat umum mengetahui kalo Ranitidin ini adalah obat yang umum dipakai untuk pengobatan sakit maag seperti gejala tukak lambung dan tukak usus.

Pada tanggal 13 September 2019, US FDA dan EMA mengeluarkan peringatan tentang adanya temuan cemaran NDMA dalam jumlah yang relatif kecil pada sampel produk yang mengandung bahan aktif ranitidin, dimana NDMA (Nitrosodimethylamine) merupakan turunan zat Nitrosamin yang dapat terbentuk secara alami. Studi global memutuskan nilai ambang batas cemaran NDMA yang diperbolehkan adalah 96 ng/hari (acceptable daily intake), bersifat karsinogenik jika dikonsumsi di atas ambang batas secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama.

Hal ini dijadikan dasar oleh Badan POM dalam mengawal keamanan obat yang beredar di Indonesia. Dalam rangka kehati-hatian, Badan POM telah menerbitkan Informasi Awal untuk Tenaga Profesional Kesehatan pada tanggal 17 September 2019 terkait Keamanan Produk Ranitidin yang terkontaminasi NDMA. Badan POM saat ini sedang melakukan pengambilan dan pengujian beberapa sampel produk ranitidin. Hasil uji sebagian sampel mengandung cemaran NDMA dengan jumlah yang melebihi batas yang diperbolehkan. Pengujian dan kajian risiko akan dilanjutkan terhadap seluruh produk yang mengandung ranitidin.

Obat Pengganti Ranitidin seperti golongan Proton Pump Inhibitor seperti Lanzoprazole, Omeprazole dapat dilakukan, begitu pula dengan pemberian Sitoprotectif dengan bahan baku Sucralfate. Untuk penjelasan lebih lanjut tentang terapi pengobatan yang sedang dijalani menggunakan Ranitidin, untuk menghubungi dokter atau Apoteker.

Sakit Jangan Diobati Sendiri

prescription

Selamat sore mba rina, thanks God to find your blog. Sy sangat terbantu sekali krn sudah 2 bln ini sy berkutat dg sakit. Akhir januari sakit ga jelas, awalnya sesak nafas parah, sy kira mau mati waktu itu. Dicek semua normal.

Opname 3 hr sampe 1 bulan keadaan sy lemah terus. Ijin kerja sampe 2,minggu. Hingga akhir februari mungkin krn kecapekan mengurus sy suami sy sakit demam. Mau ga mau sy bangkit merawatnya hingga hr ke 5 sy tepar jg kena typus. 2 minggu ga masuk kerja lagi. Tapi yg sy rasakan tetap aja lemes pdhl makan bantak.

Suatu hari dada sy sakit seperti ditekan hingga sesak nafas. Bertambah hari bertambah parah hingga berasa panas, sy takut kena serangan jantung. Sy semakin stres.

Finally i found your blog 😊, everything has answered here. Yup, kesimpulannya sy kena GERD, sy sendiri yg menyimpulkan krn sy capek ke dokter. Entah krn sugesti ato gimana sampe di depan dokter kondisi sy bs lngsung ngedrop lemas keringat dingin shg mau tdk mau hrs opname.

Yang mau sy tanyakan saya tinggal di kota kecil yg tidak ada Sp.PD., KGEH. Boleh ga sy mengobati sendiri dg H2 blocker dan PPI ? sy merasa menderita sakit maag dr kelas 3 SD, saat ini usia sy 36 thn. Trima kasih banyak atas jawaban mba rina, semoga kebaikan mba rina dibalas dg pahalanyg berlipat krn telah berbagi ilmu kepada kami yg awam ini. Sekali lagi trima kasih dan sy tunggu jawabannya.

Terimakasih untuk sharing pengalamannya tentang blog saya, semoga semakin banyak lagi tulisan saya yang dapat membantu mereka yang benar-benar membutuhkan.

Seperti yang kamu ketahui meskipun saya punya pengetahuan tentang obat-obatan tetapi saya juga bisa sakit dan bahkan masuk rumah sakit. Kalo saya sakit ringan superti flu, batuk dan pilek saya bisa obati sendiri dengan pengobatan di apotek terdekat tetapi kalau 3 hari tidak kunjung sembuh maka saya berobat ke dokter.

Saya saja yang  farmasis harus ke dokter apalagi masyarakat yang awam, tentu sangat direkomendasikan untuk berobat ke dokter. Jangan menggunakan alasan tidak ada dokter spesialis, tinggal dipelosok, jauh dari keramaian, tidak ada ini dan itu.

Carilah waktu untuk pegi ke kota besar yang ada rumah sakit setingkat provinsi, biasanya disebut rumah sakit tipe A. Saya yakin perlu usaha keras untuk menemukannya, tetapi itu semua sepadan dengan keinginanmu untuk sembuh dari sakit. So tunggu apalagi, segera cari dokternya untuk berobat tetaplah semangat, banyak tersenyum dan cria. Harus stop dari stress ya karena hati yang berbahagia akan membuat damai dan lebih cepat sembuh.

Pengalaman Sakit Maag

prescription

Meskipun sudah menerapkan pola hidup sehat tetap saja saya bisa sakit maag. Pengalaman ini terjadi beberapa hari yang lalu. Faktor pencetusnya banyak seperti kurang istirahat, kelamaan mengendong anak, kedinginan dikantor, sempat makan bakso pedas, dan banyak pikiran. Jadilah malam itu saya tepar.

Awalnya saya pikir ini karena terlalu lama mengendong anak saya jadinya punggung saya sakit namun setelah peregangan, punggung lebih baik meski masih sakit. Perut saya sakit luar biasa seperti mulas pengen BAB, nyeri menstruasi dan kembung. Saya sudah mencoba berbagai macam posisi tidur namun masih sakit, minum air hangat juga tidak terlalu banyak membantu. Semalaman saya hampir tidak tidur dan hanya menahan sakit. Saya ingin sekali pergi ke Apotek untuk beli Ranitin dan Omeprazole namun semua apotek sudah tutup.

Ketika pagi hari jam 5.30 saya putuskan tidak ke kantor dan karena kecapekan akhirnya saya tertidur selama 2 jam. Ketika terbangun badan saya lebih sehat dan rasa sakitnya mendadak berkurang dan akhirnya bisa duduk dengan tenang. Selanjutnya saya makan pagi  dengan nasi dan tahu tempe lalu istirahat total.  Setengah jam kemudian rasa sakit saya hilang dan saya sembuh. Saya bersyukur bisa pulih dengan cepat dan siangnya saya bisa kembali ngantor, untuk meeting dan lunch bersama principal saya dari Jepang.

Saya penasaran kenapa saya bisa punya pengalaman sakit maag seperti itu, saya tidak minum obat namun saya sudah sembuh. Sakitnya cuma semalaman saja. Setelah membaca-baca literatur farmasi ternyata nama penyakit saya itu Dispepsia Non Organik. Saya jelaskan saya ya:

Dispepsia adalah gangguan pencernaan. Dispepsia dibagi dua :
1. Dispepsia Organik
Ini seperti pada umumnya penderita sakit maag seperti : Gastritis (sakit dan perdangan di lambung), GERD (refluk naiknya asam lambung ke atas), Ulkus ( Ulkus Pepetik = Luka pada lambung; Ulkus Duodenum = Luka pada usus halus), Asam lambung yang tinggi, dll.

2. Dispepsia Non Organik/ fungsional
Dispepsia yang tidak jelas penyebabnya. Kemungkinan disebabkan faktor stress, mengkonsumsi obat, makanan/ minuman tertentu yang merangsang asam lambung. Menurut saya sih karena kecapekanan dan stress penyebabnya.

Mulai sekarang mari kita lebih baik dalam menangani stress dan kalo capek jangan memaksakan diri. Untuk hidup yang lebih sehat dan bebas sakit maag.

 

Lamanya Pengobatan Sakit Maag

Saya mau tanya tentang gejala maag yang saya alami. Pertama kalinya saya berobat dokter bilang asam lambung saya tinggi dengan gejala tenggorokan terasa kencang (spt ada yang ganjal), sering sendawa, perut kembung terutama perut atas, suka nyeri diulu hati kanan/kiri. Kadang dada saya terasa sesak tapi tidak sampai membuat saya kesulitan bernapas. Saya bisa bernapas dan menelan makanan dengan baik.
Saya pernah endoskopi dan hasilnya Gastritis ringan & pyloryc gapping (jujur saya ga bgitu ngrti istilah itu) dan saran obatnya PPI
lau saya diberi obat Omeprazole & Musin sucralfate. Saya minum hanya krg lbh 1 minggu. Terasa lebih baik sedikit lalu saya tidak minum lagi selama 1bln,karna saya rasa perut saya bergejolak lagi. Saya baru2 ini konsumsi lagi dan sdh jalan beberapa hari. Pertanyaan saya:
1. Apa obat tersebut sesuai dgn gejala yang saya alami?
2. Berapa lama kira-kira saya harus konsumsi obat tersebut?
3. Didalam resep dokter sucralfatenya hanya ditulis 2btl saja sdgkn 1btl hbs hanya 3hari. Apa saya perlu membeli lagi tanpa resep dokter?
4. Apakah semua obat itu aman bila harus saya konsumsi jangka panjang? Semoga  bersedia meluangkan waktu menerangkan ttg kluhan saya ini.terima kasih dan GBU.

Pengobatan maag memang sangat spesifik tergantung dari keluhan apa yang dirasakan. Untuk gejala-gejala diatas memang mengindikasikan sakit maag dibagian atas dengan adanya refluk (naiknya isi lambung keatas). Saya jawab satu persatu pertanyaannya.

Pertama, pengobatan dengan pemberian obat golongan Proton Pump Inhibitor sudah benar. Golongan PPi ini memang dapat mengobati nyeri di ulu hati dan terasa sesak didada. Selain itu pemberian obat Mucosa protecta, dalam hal ini dengan Sucralfate dengan demikian dapat melapisi dinding mucosa agar tidak terasa perih oleh asam lambung. jadi, pengobatannya memang sudah benar. Saran saya obat harus diminum sampai habis meskipu sudah terasa lebih enakan.

Kedua, lamanya pengobata untuk sakit maag seperti diatas tergantung dari penyakit itu sendiri. Jika memang refluk sering kali terjadi, sering disebut GERD (silakan googling untuk artinya) sebaiknya pengobatannya berlangsung antara 8-12 minggu. Saran saya kalo obat sudah habis tetapi belum ada tanda kesembuhan sebaiknya berobat lagi ke dokter spesialis penyakit dalam bagian gastroenterologi. Nanti dokter yang akan menyarankan durasi lamanya pengobatan ataupun penambahan obat-obatan lain yang dapat membantu mempercepat kesembuhan.

Ketiga, mengenai Sucralfate. Silakan dapat membeli langsung ke Apotek terdekat untuk obat tersebut. Diminumnya dalam keadaan perut kosong ya atau 30 menit sebelum makan.

Terakhir, tentu saja obat bukan untuk diminum seumur hidup kecuali  obat-obat tertentu seperti obat jantung, hipertensi dan diabetes. Karena sakitnya adalah sakit maag tentu saja kalo sudah sembuh ya harus berhenti. Obat bukan makanan untuk jaga-jaga. Obat ya obat, kalo dosisnya berlebihan justru tidak baik.

Beberapa kasus sakit maag bisa saja berada dalam durasi panjang terapi pengobatan ( lebih dari 8 minggu) tetapi hal itu diserahkan oleh dokter yang merawatmu. Jangan minum obat sembarangan apalagi tanpa pengawasan dokter.

Saya ingin mengingatkan bahwa sakit maag dapat diobati dengan cepat apabila kita patuh dan disiplin terhadap diri sendiri. Mulailah mengurangi makanan yang pedas, sewajarnya saja. Ini penting sekali. Selain itu cukuplah istirahat, jangan kecapekan. Istirahatlah karena kalo kita capek apalagi stress maka dapat mempercepat produksi asam lambung. Sekalin itu makanlah dalam porsi yang kecil-kecil agar lebih mudah dicerna oleh tubuh. So, be healthy. Semoga cepat sembuh.

Belajar Mengobati Sakit Maag (bag III)

saya sudah sakit maag krg lbh 1 thun yg lwt, tp yg prh na sktr 5 bulan belakangan ini. sebelumya obat yang d kash dokter brupa, lansoprazole, inpepsa, ranitidin, renages. Terkadang sakitnya di perut sebelah kanan atas, kadang2 sebelah kiri, kadang2 semua perut saya sakit. sakitnya sampai ke belakang punggung. tp setelah berbt k dktr sekitar 1 bulan yg lwt udh ada angsurannya. yg mw saya tanyakan adalah :
1. apakah penyakit saya memang maag ? karena saya sudah usg tp hasilnya baik2 semuanya
2. apakah ada perbedaan obat paten sama generik, soalnya 2 mnggu pertma sya minum obat paten, karena mahall saya beralih k generik saja, mna yg bgus
3. apa perbedaan sakit maag dengan tifus ?

Untuk kasus maag diatas memang salah satu contoh sakit maag yang umum ditemui. Dimulai dari pH asam lambung yang tinggi dan berlangsung cukup sering, untuk itu pengobatannya dengan mengurangi keluarnya produksi asam lambung sehingga  diperlukan obat H2 antagonis seperti cimetidine, ranitidine, famotidine. H2 Antagonis is used  for decreasing the production of acid by these cells. Gambar diambil disini.

Selain itu terjadinya reflux dapat membuat penderita merasakan sangat nyeri menjalar dari ulu hari ke  tulang belakang, bahkan terasa nyeri jdijantung (seperti sakit jantung padahal tidak). Untuk itu dapat diberikan Proton pump inhibitor seperti Lansoprazole, Omeprazole, Pantoprazole. Selain itu untuk melindungi dinding lambung dari kerusakan dan rasa perih dapat diberikan mucosa protecta ( Sucarlfate, Rebamipide).

Jadi, apakah penyakitnya memang maag ? tentu saja. Pemeriksaan dengan USG bukan cara terbaik untuk mengobati maag tetapi dengan pemeriksaan ke dokter spesialis Gastroenterologi-Hepatologi (Sp.PD-KGEH). Pengobatan untuk penderita maag dengan mengurangi  produksi asam lambung yang berlebihan dan perubahan pola hidup menjadi lebih sehat.

Mengenai pengobatan yang diberikan oleh doker sudah benar dan tepat. Jika biaya adalah faktor yang sulit, tentu saja saya merekomendasikan penggunaan obat generik. Dari segi mutu dan khasiat sama saja, tidak ada perbedaan dengan obat branded atau obat paten. Kan tidak maka mereknya toh?

Memang beberapa gejala penyakit maag dan tifus menunjukkan kesamaan tetapi keduanya adalah penyakit yang sangat sangat berbeda dari segi pengobatan, terapi penyembuhan dan pemilihan obat.

Pengobatan maag menggunakan pengobatan tunggal atau kombinasi dari beberapa jenis obat seperti golongan antacid, H2 anatagonis, Proton pump inhibitor, mucosa protecta, prostaglandin E, selektif antibiotik dan anxiolytics. Tetap sehat ya dan jaga kesehatan lambungmu 😀

Mengobati Maag Akibat Helicobater Pylori

Minggu ini saya banyak menerima konsultasi sakit maag, tidak ada salahnya saya sharing disini agar bisa menjadi pengetahuan bersama mengenai pengobatan sakit maag akibat bakteri Helicobacter Pylori. Gambar diambil disini

Saya telah merasakan sakit seperti masuk angin, sakitnya bertambah parah sampai perut saya (kuadran kanan atas) terasa sperti terbakar hebat.  Saya sudah ke Sp.PD KGEH, melakukan endoskopi dan biopsi mucosa gaster, hasilnya adalah terjadi esophagitis dan gastritis chronic mucosa antrum dengan temuan positif Helicobacter Pylori.

Segera setelah itu saya menjalani terapi eradikasi ( 2 minggu dengan lanzoprazole 2x sehari, chlarithromycin dan amoxicillin). So far sudah banyak perubahan, sensasi panas itu sudah banyak berkurang dan berubah menjadi rasa hangat atau nyeri yang masih muncul pada waktu sore hari ( jujur saya masih ketakutan dengan “rasa” ini dan takut kambuh).

Setelah kontrol terakhir pasca eradikasi dokter mengatakan akan butuh proses untuk sembuh total yang terpenting adalah menjaga keteraturan makan dan kemudian saya diresepkan untuk menghabiskan resep lanzoprazole hingga beberapa minggu mendatang.

Yang ingin saya tanyakan adalah:
1. Apakah eradikasi bisa efektif apabila kedua antibiotik tersebut saya konsumsi dengan cara digerus (karena sewaktu menjalani eradikasi tsb, saya juga sedang dalam proses penyembuhan dari operasi amandel, sehingga tidak bisa meminum obat bentuk kablet) ?

2. Apakah  proses penyembuhan gastritis kronis berjalan lambat? karena dari beberapa teman dan kerabat yang mengalami masalah serupa proses penyembuhannya beragam, ada yang tiga bulan sembuh namun ada juga yg sampai dua tahun ?
Mohon pencerahannya mbak, atas jawaban yang diberikan saya mengucapkan terimakasih.

Sakit maag itu sangat beragam pengobatannya, mulai dari pengobatan dengan antacid, proton pump inhibitor, H2 antagonis, prostaglandin E, Mucosa protecta, antibiotik bahkan diberikan obat penenang.

Khusus untuk mengobati H. Plylori umumnya dengan kombinasi :

The standard first-line therapy is a one week “triple therapy” consisting of proton pump inhibitors such as omeprazole, lansoprazole and the antibiotics clarithromycin and amoxicillin.

Lamanya pengobatan tersebut disesuaikan dengan tingkat sakit yang diderita oleh pasien. Beberapa memang sudah dapat sembuh dalam 2-4 minggu pengobatan normal namun juga ada yang sampai 6-8 minggu bahkan lebih. Hal itu bertujuan untuk memastikan bakteri Helicobacter pylori benar sudah hilang dan mencegah tidak kambuh lagi. Minumlah obat sesuai dengan yang ditentukan oleh dokter. Setelah obat habis sebaiknya konsultasikan lagi ke dokter apakah perlu dilanjutkan lagi pengobatannya atau sudah cukup.

Selain itu khusus untuk obat proton pump inhibitor ( Lansoprazole, Omeprazole, pantoprazole) bentuk bahan aktifnya seperti pellet atau granul kecil. Pastinya pernah lihat kapsul didalamnya ada bulet-bulet kecil. Adanya juga bentuknya tablet keras yang disebut enteric coated. Obat ini tidak boleh digerus atau dikunyah karena obat ini tahan terhadap asam lambung yang kuat dan baru akan pecah dan bekerja di usus.

Sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut dan setelah sembuh harus dijaga pola makannya dengan benar agar tidak kambuh lagi. Semoga cepat sembuh.

GERD: Bukan Sakit Maag Biasa

Saya sering mendapat pertanyaan sudah minum obat maag ( Antasida) tetapi belum sembuh. Keluhannya seperti perut perih di sebelah kanan atau kiri. Terasa seperti perih diuluh hati dan disertai perasaan terbakar, jantung berdebar, dada sesak.

Mereka umumnya penasaran sakit apa dan sudah bolak-balik ke dokter tetapi sering kambuhan dan tidak pernah benar-benar sembuh.  Sebernarnya mereka yang punya keluhan seperti ini sakit apa sih? jawabannya GERD.

GERD disebut Gastroesophageal reflux disease. Info lengkap dan pengobatan bisa dilihat disini.  Sedikit berbagi tips dari saya bahwa pengobatan GERD dengan terapi Proton pump inhibitors seperti omeprazole, esomeprazole, pantoprazole, lansoprazole, bahkan rabeprazole) atau dikombinasi dengan Gastric H2 receptor blockers ( Famotidine, Ranitidine). Bisa juga dengan bantuan Antibiotik dan sedikit obat penenang. Gambar diambil disini.

Sebaiknya ke dokter untuk menentukan pengobatan yang tepat dan pengobatan tuntasnya nya berlangsung selama 2-3 bulan. Beberapa literatur menyebut 4-8 minggu dan mungkin bisa lebih tergantung dari tingkat sakitnya. Mintalah nasehat dari dokter untuk mengobati ini dengan benar dan mengubah pola makan menjadi lebih sehat dan teratur. Semoga sehat selalu 😀

Sudah Minum Obat Maag kok Masih Sakit?

Pertanyaan diatas sering sekali ditanyakan kepada saya, ada baiknya saya saya share saja jawabannya agar semua juga tahu dan segera sembuh dari maag tahunan. Gambar diambil disini.

Biasanya kalo kita sakit maag, pasti yang terpikir obat yang pertama adalah Promag tablet atau Mylanta liquid. Obat ini bekerja memang untuk menurunkan pH lambung. Ini obat golongan antacid, kerjanya memang menurunkan asam lambung dengan reaksi cepat. Obat ini umum sekali untuk digunakan.

Lantas kalo sudah minum obat itu belum sembuh juga itu kenapa? kok masih sakit? terus obatnya apa?
Itu yang salah bukan obatnya melainkan cara kerja obatnya yang harus berbeda. Saya menyarankan penggunaan proton pump inhibitor. Obat ini menutup pipa kran produksi asam lambung sehingga produksi asam berkurang. Minum obat ini juga mengurangi nyeri. Nama obatnya macam-macam: Lanzoprazole, Omeprazole, Esomeprazole, Pantoprazole. Kalo penyembuhan pertama pake Omeprazole, Esomeprazole, Lanzoprazole  dulu, kalo udah agak parah baru pake Pantoprazole bahkan Rabeprazole.

Selain itu kamu juga perlu lapisan pelindung dinding lambung biar mudah rasa sakitnya berkurang dan dijamin bebas nyeri, namanya Sucralfate. Mereknya macam-macam: Inpepsa, Propepsa, Neciblok, dll.

Saya tulisin aja dech resepnya dan cara pemakaiannya. Kita bisa langsung ke Apotek untuk membelinya: Continue reading “Sudah Minum Obat Maag kok Masih Sakit?”

Belajar Mengobati Sakit Maag (bag II)

Seperti tulisan saya terdahulu disini, tidak semua sakit maag dapat diatasi dengan golongan antasida (seperti minum Mylanta, promag biasa) tetapi ada beberapa golongan lain seperti H2 Antagonis/ H2 Blokers dan Proton Pump Inhibitor serta  obat tambahan lainnya seperti Sucralfate, Rebamipide, Fucoidan. Biar tidak terlalu texbook kaya kuliahan, saya langsung pada aplikasinya saja. Gambar diambil disini.

1. Nyeri Lambung pake antasida = seperti mylanta, promag biasa ( isinya Al(OH)2, Mg(OH)2, Simetikon)
2. Nyeri Esofagus (nyeri ulu hati disatu titik) bisa pake H2 Antagonis = seperti Ranitidine, Famotidine.
3. Nyeri Usus halus (duodenum/intestine) pake Proton Pump Inhibitor = seperti Lanzoprazole, Omeprazole, Pantoprazole.
Quote ini harus dicatat dan diingat ya!.

Ada beberapa hal dasar yang harus diketahui. Pertama, mengapa obat golongan Proton Pump Inhibitor (PPi) mengobati hanya di usus halus? karena obat golongan PPI  berbentuk coated (disalut) agar tidak pecah di asam lambung melainkan baru akan pecah obatnya diusus halus, jadi obat ini tidak boleh digerus. Continue reading “Belajar Mengobati Sakit Maag (bag II)”

%d bloggers like this: