Katakanlah (Anna, usia 2,5 tahun), dia sangat aktif sekali, energinya seolah tidak pernah habis, terkadang dapat melukai diri sendiri atau orang lain. Seorang ibu mungkin bertanya apakah ini gejala hiperaktif atau ADHD atau hanya keisengannya saja? Sebagai ibu kita hanya bisa mengira-ngira namun mendiamkan tidak akan menyelesaikan masalah.
Jika hal ini berlangsung sebaiknya ibu mulai mencari jawabannya dengan aktif mencari informasi dan saya sangat merekomendasikan untuk anak dapat diperiksa ke Rumah Sakit besar, seperti RSCM, Harapan Kita, Hermina, dll. Biasanya akan dirujuk ke bagian/ Klinik Tumbuh Kembang Anak.
Ibu bisa menelpon untuk membuat janji terlebih dahulu, kemudian nanti akan dilakukan test untuk mengetahui kondisi anak. Setelah itu dapat berkonsultasi dengan psikolog anak lalu nanti akan diarahkan untuk kebutuhan terapi yang tepat untuk anaknya.
Dibagian tumbuh kembang anak bukan saja untuk anak Hiperaktif, banyak sekali yang dapat dilakukan disana seperti untuk anak berkebutuhan khusus seperti Autisme dan spekturumnya, Anak Down Syndrom, Cerebral palsy, ADHD ( Hyperaktif), ADD (Hipoaktif).
Selain itu juga bisa untuk menangani anak yang kesulitan membaca (Dyslexia), kesulitan menulis (Dysphragia), kesultian berhitung (Dyscalculia), kesultian mengunyah, lambat bicara (speech delay), kesulitan bicara dan berbahasa, gangguan pendengaran dan gangguan tumbuh kembang lainnya.
Semoga dengan informasi ini semakin banyak ibu yang terbantu dengan lebih cepat anak ditangani oleh dokter dan tenaga terapis yang sangat berpengalaman maka anak akan mencapai tumbuh kembang yang baik. Penuhi diri dengan kesabaran untuk mendidik, merawat dan menjaga anak yang kita sayangi. Terimakasih
trim infonya. sangat membantu untuk kerabat yang mempunyai anak hiperaktif..
nice article. berguna banget untuk sewaktu-waktu diperlukan