Kehamilan Yang Sehat Secara Psikis

pregnancy

Ketika dokter menyatakan positif hamil maka pastinya keluarga yang memang mendambakan kehadiran seorang anak pasti akan menyambut kehamilan tersebut dengan sukacita. Berbagai hal pasti akan segera dipersiapkan untuknya seperti membeli berbagai peralatan kehamilan, pemeriksaan rutin ke dokter, mempersiapkan nama, baju bahkan tempat tidur si bayi.

Tentunya sudah banyak postingan untuk menjaga agar kehamilan sehat secara fisik seperti memilih makanan yang tepat ketika hamil, berolah raga/ senam, mencukupkan asupan gizi saat hamil, dll. Saya ingin memberikan sudut pandang saya bagaimana membuat kehamilan menjadi lebih sehat secara psikis. Ternyata psikis tidak kalah pentingnya dalam mempertahankan kehamilan yang sehat.

Pertama, sedari dini ajaklah si bayi  yang ada dalam kandungan untuk berbicara intensif.  Mungkin terasa aneh keran seperti orang yang berbicara sendiri tetapi itu sangat baik untuk dilakukan. Ketika janin memasuki bulan ke empat, fungsi pendengarannya sudah ada.

Ajaklah dia untuk berbicara dan saya yakin dia mendengar bahkan bisa memberikan respon, mengajaknya untuk makan, berdoa, bekerja, bercerita, dan hal lainnya. Bukan hanya antara ibu dan anak tetapi juga dengan ayahnya . Biasakan malam dan pagi hari ayah dapat berbicara dengan bayi yang ada dalam kandungan. Tone suara ayah yang lebih berat akan membuat sang janin lebih tenang punya kedekatan emosional dengan ayah.

Kedua, menjaga emosi dan melakukan hipnoterapi saat kehamilan. Masa kehamilan adalah masa yang rawan yang fluktuasi hormonal juga membuat ibu hamil menjadi moody.  Dengan menjaga emosi akan membuat kita lebih tenang. Sebenarnya saya juga mengalami mual dan muntah selayaknya ibu hamil lainnya, namun karena dimasa kehamilan (trimester pertama) saya sudah membiasakan diri untuk berkomunikasi dengan janin dan melakukan hipnoterapi maka saya hampir tidak mengalami mornining sickness,  mual, muntah, dll. Rahasianya hipnoterapi, salah satunya dengan neuro-linguistic programming (NLP). Seperti berbicara dengan janin agar dia dapat membantu saya untuk bekerjasama misalnya. “Mama mau kerja sayang, adek tenang ya. Bantu mama untuk bisa bekerja dengan baik hari ini”, “Adek minum obat ya sekarang, biar nanti sehat dan kuat”, “Kita makan yukk biar sehat, papa masak buat mu lho”, dll. Dengan memprogram seperti itu anak juga anak membantu ibunya agar dalam tenang dalam masa pra lahir.

Ketiga, membina komunikasi dengan lebih intensif dengan suami. Sudah tidak dipungkiri lagi bahwa kesehatan psikis lebih banyak dipengaruhi oleh suami. Pada dasarnya setiap ibu hamil perlu mendapat perlindungan, merasa secure, nyaman dan aman. Kehadiran suami hendaknya membuat rumah tangga menjadi nyaman. Pelukan, kasih sayang, mengusap punggung istri, mempersiapkan kondisi rumah akan membangun kerjasama suami istri, memasak untuknya. Untuk itu mari para ayah, jangan bengong aja kalo istri lagi hamil. Sayangi istri, buat kondisi rumah lebih nyaman, menjaga kondisi psikis sang ibu agar anak yang dilahirkan kelak sehat secara fisik dan psikis.

Keempat, menjadi lebih peka dengan alunan musik atau bermain alat musik. Membuat tenang ibu hamil tidka mudah. Ada kalanya diperlukan bantuan alat /tool agar lebih mudah menciptakan kondisi psikis yang baik. Ibu hamil banyaklah bernyani, tidak harus indah. Bernyani akan membuat anak tenang atau dengan mendengarkan lagu-lagu klasik. Beli saja di toko musik untuk ibu hamil. Selain itu kalo punya bujet lebih bisa juga dengan membeli/ meminjam  alat musik seperti bermain gitar, suling, pianika, viola. Gunanya agar anak lebih peka terhadap musik, tenang, hubungan ibu anak lebih terjalin.

Semoga bermanfaat untuk para ibu hamil agar dimasa kehamilan ini menjadi masa yang menyenangkan dan penuh kedamaian. Kelak dapat lahir dengan sehat baik secara fisik dan psikis.

2 Replies to “Kehamilan Yang Sehat Secara Psikis”

Leave a reply to tara Cancel reply