Ancaman kematian terbesar untuk penyakit kanker di Indonesia bukan hanya di payudara tetapi dari serviks. Informasi ini membuat saya berpikir mungkinkah hal ini terjadi karena kesadaran setiap wanita untuk memeriksakan organ reproduksinya amat kurang. Banyak faktor yang menyebabkan wanita eggan untuk memeriksakan rahimnya seperti biaya yang mahal, ketidaktahuan pemeriksaan, tidak merasa sakit, malu ke dokter laki-laki, bahkan menganggap diri sehat.
Untuk itu saya menyarankan kepada setiap wanita yang sudah aktif secara seksual untuk rutin melakukan pemeriksaan organ reproduksinya. Pemeriksaan dengan papsmear setahun sekali cukup untuk menjaga dan berwaspada. Biaya pemeriksaan papsmear memang bervariasi tetapi tetap terjangkau kok. Periksakan terlabih dahulu dengan dokter spesialis kandungan, Sp.OG – Spesialis Obstetri & Ginekologi.
Jangan merasa bahawa menstruasi saya normal, tidak pernah keputihan, tidak ada nyeri saat menstruasi, suami saya baik. Pokoknya saya sehat, everything is fine and no problem, I don’t need to go to doctor for pap smear!. Memang lebih banyak yang berkata seperti itu tetapi apakah selalu benar? tidak selamanya.
Jika kanker terlalu yang mengerikan, coba pikirkan jika kita tidak pernah memeriksakan rahim/serviks, siapa yang bisa memastikan bahwa tidak ada kista atau Myoma dirahimmu. Kita perlu tool yang dapat membantu untuk mendeteksi lebih dini jika ada sesuatu yang abnormal. Jangan sampai kita terlambat mengetahui sudah ada Myoma atau Kista dengan diameter besar bersarang dirahim. Rahim adalah aset yang besar untuk setiap wanita dan jangan sampai kita kehilangan rahim untuk selamanya. Gambar diambil disini.
Mencegah selalu lebih baik dari pada mengobati, biayanya pun realtif terjangkau untuk tindakan pencegahan. Kita bisa melakukan papsmear setahun sekali atau vaksinasi untuk yang belum menikah. Jaga dan lindungi tubuhmu dari virus yang mematikan, kenali sejak dini agar tingkat keberhasilan pengobatan tercapai. Semoga cepat sembuh 😀
terimakasih mbak sudah diingatkan. selain pemeriksaan papsmear mungkin perlu juga vaksin untuk mencegah
salam sukses
http://drg.dionella.net
======================================
Sama-sama 😀
Terimakasih udah mampir ke blog saya *suguhin kue dan teh hangat*
mkssh telah mengingatkan qt2 istri2 yang hrs menjaga rahimnya…
selain papsmear adakah cara lainnya menjaga rahim?
=================================================
menjaga rahim dengan bersetia kepada pasangan, jangan terlalu terburu-buru untuk penetrasi dan perbanyak waktu untuk foreplay.
menggunakan lubrikan agar tidak melukai dinding vagina (bila perlu). Untuk ukuran Penis yang panjang, mohon jangan melakukan penetrasi terlalu dalam karena dapat melukai dinding serviks. Terimakasih
Salam kenal, nama saya Nur. Sudah 3 bulan kebelakang baca blog ini, bagus sekali, trimakasih tuk semua infonya. baru kali ini memberanikan tanya, pas baca mengenai papsmear. Pernah melakukan papsmear, tanpa konsultasi terlebih dahulu dg dokter, karena membaca pentingnya papsmear di sebuah majalah. Hasilnya Displapsia minor. Tindakan apa yg harus saya ambil? Mks.
==========================================
Terimakasih sudah menjadi pembaca setia blog ini. Jangan takut untuk bertanya, semua kerahasiaanya akan terjaga dan lebih personal untuk menjawab pertanyaan.
Terimakasih sudah melakukan deteksi dini kanker Seviks. Memang perlu sekali dilakukan oleh semua wanita yang aktif secara seksual untuk mencegah penyakit disaluran reproduksi wanita.
Displasia juga disebut sebagai kondisi dimana sel-sel dipermukaan serviks merubah menjadi abnormal sel. Ini bukan sakit kanker, jadi tidak perlu risau *nafas lega* Tetapi juga tidak boleh didiamkan karena jika jika didiamkan akan berbahaya.
Saran saya bawalah hasil test tersebut ke dokter spesialis kandungan dan konsultasikanlah. Untuk menentukan langkah selanjutnya. Terimakasih