Pernahkah kamu menghadapi pertanyaan yang cenderung kritis seputar pendidikan seks dari seorang anak? Umumnya anak akan bertanya kepada orang tua tetapi tidak menutup kemungkinan pada om, tante, saudara, tetangga, kamu. Untuk itu sebaiknya bersiap jika sewaktu-waktu ditanya seputar pendidikan seks kepada kita. Gambar diambil disini.
Mari kita melakukan sedikit simulasi untuk seorang anak, Adi 3 tahun dengan pertanyaan:
Adi : “Om, kenapa sih kalo pipis berdiri? mama pipisnya jongkok?”
Om : “Karena om itu laki-lali dan Mama itu perempuan”
Adi : “Memang apa bedanya?”
Om : ….
Simulasi Kedua untuk Ida 6 tahun dengan pertanyaan:
Ida: “Ih, om perutnya gendut deh kaya Mama. Mau punya ade ya om?
Om : “perut om emang gendut karena banyak makan tapi didalam ga ada adenya.
Ida: “Apa bedanya? kan sama-sama gendut. Memangnya adeknya datang dari mana?
Om :”…..
Simulasi ketiga untuk Ira 10 tahun dengan pertanyaan:
Ira : “tante darimana sih?”
Tante : “Baru dari warung beli pembalut/ softex”
Ira : “Emang buat apa pake pembalut?”
Tante : “Pembalut hanya untuk yang menstruasi, Ida kan belum mens”
Ira : “Memangnya menstruasi itu apa?”
Tante : “….
Simulasi Keempat untuk Ari 13 tahun dengan pertanyaan:
Ari : “Om, apa sih gunanya kondom dan bagaimana makenya?”
Om : “…
Apakah kamu bisa membantu saya untuk menjawabnya, sekalian itung-itung belajar jadi Bapak/ Ibu. Mohon dibantu dijawab ya, bim salabim jadi apa prok prok prok 😀