Apa yang ada dipikiran kita jika mendengar malam pertama? ini bukan sekedar cinta satu malam oh indahnya dan bisa membuat melayang hehehe. Malam pertama lebih kepada moment sakral untuk memberi dan salimg melayani, it’s intimacy and not just having seks for the first time.
Biasanya pasangan yang baru menikah akan grogi/ bingung untuk menjalani malam pertama. Ada yang terburu-buru atau malah langsung tidur karena kecapekan setelah acara ijab qobul/ pemberkatan dan resepsi pernikahan. Lantas bagaimana agar malam pertama bisa berjalan sukses? Gambar diambil disini.
Pertama, siapkan tanggal pernikahan dengan baik. Usahakan agar saat pernikahan tidak sedang menstruasi. Kelihatannya sepele padahal ini penting. Kebayang dong repotnya harus sering ganti pembalut, mules, lemes, nyeri apalagi kalo pas “dapet” hari pertama *tepok jidat guling-guling*. Pengantin pria juga kudu bersabar menunggu selesai menstruasi. Capek dech
Kedua, pada hari H harus makan kenyang dan minum supplemen seperti Fatigon C, Enervon C * gaya tukang obat banget*. Bayangin aja seharian pake high heel, baju sempit, salaman ama ratusan orang, plus aktifitas malam pertama. Itu semua butuh stamina yang super.
Ketiga, cari tahu kebiasaan pasangan sebelum tidur. Apakah suka lampu yang terang/ gelap saat tidur, pake AC/ tidak, kalo tidur ngorok/ tidak, dll. Jangan sampai moment indah malam pertama rusak karena suara ngoroknya gede banget atau si cewek selimutan terus karena ga tahan kena AC *halah-halah*
Keempat, cari tempat yang baik untuk malam pertama dan bulan madu. Bisa di hotel, di sebuah pulau, suasana laut atau pegunungan, ke luar negeri juga boleh tergantung bujet. Tidak perlu mengajak bapak, ibu, om, tante, saudara apalagi tetangga. Ini bukan piknik, cukup berdua saja dan tanpa handphone.
Kelima, tidak ada salahnya sebelum pernikahan cek kondisi kesehatan, jangan malu atau ditutup-tutupi toh dia akan jadi suami/ istri sendiri. Bisa berabe kalo malam pertama si cewek lagi keputihan, si cowok lagi ga bisa pipis, gatal-gatal. Idealnya periksa kondisi kesehatan ke dokter bersama-sama, mengetahui riwayat penyakit atau check up.
Terakhir, lakukan dengan dengan dasar cinta dan sayang. Malam pertama bukan malam penyerahan keperawanan dan memulainya kewajiban istri untuk melayani suami, it’s not obligation!. Malam pertama lebih kepada penyatuan dua insan, demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Selamat menikmati malam pertama 😀
Saya tersipu membaca ini… 😳
=========================
hehehehe
thumbsup , ilikeit
=============
😀
saya telah melewatinya.. hehehe
=========================
hehehehe, semoga saya segera menyusul 😀
hehe. doakan saya yach Sis, biar cepat merasakan malam pertama.
wasalam obat vitalitas cekidot 😀
====================================
hehehehe
mmbaca artikelnya jadi kpngen ikutan mbak…
================================
hehehehe
Cari dulu calonnya 🙂