Bekerja Untuk Melayani

Saya baru mendapat kiriman indah dari bbm sahabat saya mengenai semangat untuk mau melayani. Tidak tahu sumbernya darimana tetapi tidak ada salahnya saya posting disini biar kita jadi lebih mengerti bahwa sebesar/ sekecil apappun pekerjaan kita, teruslah melayani dan berbagi. Gambar diambil sini.

Suatu malam ada seorang pria tua dan istrinya memasuki sebuah lobi hotel kecil di Philadelphia. “Semua hotel besar di kota ini telah terisi, bisakah kau memberi kami satu kamar saja?”kata pria itu. Pegawai hotel itu menjawab “semua kamar telah penuh karena ada 3 event besar yang bersamaan diadakan dikota ini, tapi saya tidak dapat menyuruh pasangan yang baik seperti anda untuk berhujan-hujan diluar sana pada pukulΒ  satu dini hari seperti ini, bersediakah anda berdua tidur dikamar saya…?”.

Keesokan harinya pada saat membayar tagihan, pria tua itu berkata pada si pegawai hotel, “kamulah orang yang seharusnya menjadi bos sebuah hotel terbaik di USA karena kamu melakukan pekerjaanmu dengan hati yang mau melayani, mungkin suatu hari saya akan membangunkan sebuah hotel untukmu”. Pegawai hotel itu hanya tersenyum lebar melupakan kata-kata pria tua itu kerana dia pikir dirinya hanya seorang pegawai biasa.

Kira-kira dua tahun kemudian, dia menerima surat yang berisi tiket ke New York, permintaan agar dia menjadi tamu pasangan tua tersebut. Setelah berada di New York, pria tua itu mengajak pegawai hotel itu ke sudut jalan antara Fifth Avenue Thirty-Fourth Street, dimana dia menunjuk sebuah bangunan baru yang luar biasa megah dan mengatakan “Itulah hotel yang saya bangun untuk kamu kelola”. Pegawai hotel itu adalah George Charles Boldt yang menerima tawaran William Waldorf Astor, si pria tua itu untuk menjadi pimpinan dari hotel Waldorf Astoria yang merupakan hotel terbaik didunia.

Ternyata sikap kita dalam bekerja sangat menentukan keberhasilan kita. Bila kita bekerja hanya untuk mencari uang semata, maka karier/ hasil yang kita peroleh akan biasa saja. Namun jika kita bekerja dengan hati yang mau melayani orang lain dengan motivasi bahwa pekerjaan kita harus menjadi berkah buat orang lain maka kita akan memperoleh hasil yang luar biasa.

Akan ada suatu hadiah menanti jika kita mau untuk terus melayani dan berbagi dari hati. Melayani dengan tulus dan bukan untuk mengumpulkan pundi-pundi.Β  Saya percaya itu. When you believe somehow youΒ  will, you will when believe πŸ˜€ πŸ˜€ πŸ˜€

13 Replies to “Bekerja Untuk Melayani”

  1. Sangat betul sekali. Melayani dengan sepenuh hati terhadap orang lain akan berimbas balik terhadap diri kita juga.

    ==========================================

    Betul betul betul πŸ˜€

  2. Contohnya ya mbak Rina, bersedia berbagi ilmu obat2an ke kita2 ini ….

    =================================

    makasih, semoga semakin bermanfaat dan trus berbagi πŸ˜€

    1. Pulang main futsal, bikin postingan narsis
      blokwaking ke sini πŸ˜€

      ============================

      Suatu hari nanti saya pengen bikin postingan kenarsisan saya πŸ˜€
      Salam Narsis *sisiran*

  3. hmm tapi sulit banget mbak rin…biasanya kan emang tujuannya untuk uang πŸ˜€

    =============================================

    Disitulah perjuangannya, memang tidak mudah πŸ˜€
    Bekerja dan mendapat upah yang layak adalah wajar tetapi jika disertai berbagi dan melayani memberikan kepuasan batin.

    Seperti blog ini, ada teman saya bilang buat apa sih ngeblog dan berbagi? sok mulia dan ga dapet duit dan ga dapet apa-apa. Yang ada setiap tahun saya harus bayar domain dan keluar pulsa 100 ribu perbulan untuk internetan di BB.

    Sekarang saya memang belum dapet uang milyaran dolar dan belum bisa plesiran dibayarin dari blog hehehe tetapi saya punya kepuasan batin jika karena ilmu yang saya bagikan bisa bermanfaat. Membaca dalam kolom komentar ucapan terimakasih yang tulus membuat saya berbahagia. Berbahagia ketika memberitahu dia tidak hamil, tidak jadi aborsi, akhirnya mau di operasi tumornya, menjelaskan Schizophrenia, BAB nya sudah lancar, kutil/mata ikannya sudah hilang, dll.

    Akan ada upah yang baik untuk hamba yang setia. Saya percaya itu, i do believe it πŸ˜€

  4. salam kenal sebelumnya saya ucapkan untuk mbak … salam persahabatan blog.

    ============================

    Salam kenal juga πŸ˜€
    Nice to meet you *salaman*

  5. Sy sangat bersimpati dan menghormati orang2 yg tulus seperti mbak…
    Salam kenal ya..

    ==========================

    Salam kenal Ari πŸ˜€
    Senang bisa membantu.

  6. Kejadian sebenarnya memang tidak sedramatis ketika ia dipaksakan menjadi sebuah inspiring story..
    karena memang pada umumnya hidup tidak ada yg ujug2 atau mendadak.. tetapi.. cerita2 mendadak dan ujug2 itulah yg memang menarik untuk dinikmati… dan cerita2 spt itulah yg digelontorkan pada generasi sekarang.. dimana kemudian bisa menjadi salah kaprah dengan memahaminya menjadi bahwa segalanya bisa menjadi instan…

    DARI PEGAWAI BIASA, KEMUDIAN MENJADI PIMPINAN DI HOTEL MEWAH… (cerita ditengah2nya (di)tenggelam(kan)…

    George C Boldt (GBC) sebenarnya sudah punya reputasi sebelum diminta mengelola hotel William Waldorf Astor.
    (sumber Boldt Castle: http://boldtcastle.wordpress.com/timeline/ sebuah situs yg mengelola informasi property dari GCB dan sejarah kehidupan GCB)
    dari situs itu menceritakan bahwa:

    1864, GCB pada umur 13 bekerja sebagai karyawan dapur hotel di NY.
    1876, GCB bekerja di Philadelphia Club (sebuah klub elit yg konon ada beranggotakan beberapa presiden US), dimana akhirnya GCB pada tahun
    1877, menjadi menantu dari pengelola dari klub itu (William Kehler) dengan menikahi putinya, Louise Kehrer.
    1881, GCB membangun hotel Bellevue Hotel di Broad and Walnut streets di Philadelphia.
    1888, Membangun sebuah hotel lagi di depan Bellevue, yaitu Stratford Hotel.
    Baru kemudian pada tahun
    1893, William Waldorf Astor membuka Waldorf Hotel dan meminta GCB untuk mengelolanya.

    KESIMPULAN:
    Berdasarkan cerita diatas, GCB bukanlah karyawan biasa ketika memulai mengelola Waldorf hotel, tetapi dia adalah MENANTU dari pengelola KLUB ELIT di Philadelpia yang (mana SETELAH menjadi menantu kemudian) membangun dan mengelola 2 hotel… untuk kemudian BARU menjadi pengelola hotelnya William Waldorf Astor yg terkenal itu…

    Sumber-sumber lain:
    ini scan2an media yang membantah cerita di blog ini, media itu terbit sehari setelah kematian GCB di tahun 1916.
    http://query.nytimes.com/mem/archive-free/pdf?res=F10C15F8345B17738DDDAF0894DA415B868DF1D3

    cerita dg nada yang berbeda ttg biografinya GCB
    dimana tdk diceritakan ttg William Waldorf Astor dan istrinya menginap di kamarnya karena takut kehujanan, tetapi hotel yg dikelola GCB memang kecil, dan seringkali jika kebanyakan tamu, kamar hotel yg hanya 20 itu bisa diodhot hingga 30 kamar termasuk dengan menyewakan kamar pribadinya tamu hotel (tidak khusus menyebut William Waldorf).
    http://www.oldandsold.com/articles08/waldorf-astoria-4.shtml
    ohya, yg menarik dari link teralkhir, disebutkan (dg menungkapkan data2) bahwa, GCB itu banyak dipengaruhi istrinya (anak dari pengelola klub elit Philadelpia itu) dalam mengambil kepurusan2 bisnisnya.

    So? masih terisnpirasi dengan cerita dramatis atau lebih baik fakta yag tidak dramatis tetapi tetap memberikan inspirasi…
    terlepas bahwa si jutawan GCB (jutawan dalam dolar di thn 1900) memang HEBAT dalam bisnis hotel, tetapi FAKTA bahwa dia menantu klub elit tertua itu bisa jadi memberinya pengaruh, mengingat tahun2 segitu walau amerika juga masih feodal/nepotis…

    =============================================

    Terimaksih untuk koreksi dan masukannya. Semoga menjadi koreksi bersama.
    Saya lebih suka versi aslinya… meskipun tidak dramatis tetapi seseorang hanya akan menjadi apa yang dicita-citakan jika dia sudah memantasakan diri dan bekerja keras.

    Teruslah bekerja untuk melayani dan memantaskan diri bagi sebuah cita-cita πŸ˜€

    1. Reply mba Rina menunjukkan kedewasaan, bisasanya orang kalau tulisannya di”bantah” atau di kritik akan menjawab dengan emosi atau penunjukkan ketidak senangan, namun cara mba Rina menanggapi koreksi subgguh mencerminkan kedewasaan dan KASIH. GBU

      =============================================================

      Terimakasih Roso πŸ˜€
      Saya masih belajar untuk lebih baik.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: