Tanggal 22 Dessember 2010 lalu saya menghadiri seminar HIV AIDS yang diselenggarakan oleh PT Kimia Farma Tbk di Intercontinental Jakarta Mid Plaza Hotel dengan tema Meningkatkan Upaya Penanggulangan HIV/AIDS di Masyarakat. Acara diawali sambutan dari Direktur PT Kimia Farma lalu pemberian awards kepada mereka yang berjasa untuk penanggulangan HIV AIDS kemudian dilanjutkan dengan presentasi dari pembicara hebat dibidangnya, salah satunya Prof. Syamsuridjal Djauzi dari UPT HIV RSCM. Saya ingin share sebagian dari yang saya dapat.
Jangan berpikir penderita HIV AIDS adalah penyakit salah sendiri atau orang yang rusak iman (pekerja seks, pemakai narkoba, penjahat, dll). Saya ingin berbagi dari testimoni hidup mbak Indah dan anaknya yang menderita HIV positif. Dia adalah wanita biasa, seorang ibu rumah tangga yang sopan dan santun. Dia tertular dari suami dan kini suaminya sudah meninggal.
Kalo kita lihat gambar disamping, jumlah pria yang “membeli sex” atau “jajan sembarangan” menunjukkan angka yang tinggi. Bisa dibayangkan bahwa pria menikah ini beresiko tinggi tertular dan ketika mereka pulang kerumah dan berhubungan dengan istri maka akan tertularlah sang istri bahkan anak yang dilahirkan juga bisa terkena HIV positif.
Dalam salah satu slidenya, Prof Syamsul mengatakan bahwa sebanyak 210 ODHA ada (68%)berstatus menikah dan 47% ODHA (15%) saat ini sudah menjanda. Bahkan kalo dilihat persentase penderita HV AIDS terbanyak adalah ibu rumah tangga. Untuk itu saya mengajak kepada Bapak untuk bersetialah kepada pasangan, jika tetep kekeh mau membeli seks gunakan kondom sebagai pelindung.
Ingat selalu rumus ABCD untuk mencegah HIV AIDS , yaitu A= Abstinentia, B= Be faithful, C= use Condom dan D= no Drug. Jumalah penderita HIV AIDS setiap tahun bertambah, memang penularan HIV lewat jarum suntik berkurang tetapi jumlahnya terus bertambah seperti dipulau Papua.
Dari paparan seminar tersebut terungkap bahwa Persentase penduduk berumur 15 tahun keatas, ada 57.5% yang pernah mendengar HIV AIDS tetapi hanya 11.6% saja yang punya pengetahuan komprehensif mengenai HIV. Ketahuilah bahwa HIV itu bukan penyakit menular. It’s oke jika kita bersentuhan (bergandengan, berjabat tangan, berciuman) dengan penderita HIV. Makan satu piring dan minum satu gelas dengan mereka juga tidak akan tertular. Tidak apa-apa jika kegigit nyamuk oleh penderita HIV.
Sampai akhir tahun 2010, situasi Poli HIV di Rumah Sakit Cipto merupakan salah satu poli yang paling banyak dikunjungi setiap hari sekitar 60-100 orang (itu setelah diberlakukan 2 bulan sekali untuk kasus stabil (CD4 di atas 200) . Totalnya melebihi 5000 kasus dan proporsi penderita HIV perempuan semakin meningkat.
Ayo, jadilah masyarakat yang memiliki kemampuan komprehensif mengenai HIV AIDS. Apakah kamu tahu kepanjangan HIV AIDS? apa bedanya? apa itu CD4
Saya mau jawab bedanya hehehe
HIV Patients often undergo treatments when the CD4 count reaches a low point, around 350 cells per microliter; less than 200 cells per microliter in an HIV positive individual is diagnosed as AIDS. Medical professionals also refer to CD4 tests to determine efficacy of treatment.
dari rumus ABCD, AB dan D sangat bagus, tapi C bermakna ambigu. seolah ada pembolehan terhadap perbuatan terkait asalkan menggunakan that C-word. jadinya komponen C ini bertentangan dengan self-restrain/konviksi abstinensia + be faithful
=================================================
Menurut saya penggunaan kondom bukan hal ambigu.
Kamipun mendapat penolakan dan pertentagan dibeberapa provinsi di Indonesia untuk penggunaan kondom, seolah melegalkan perbuatan seks padahal tidak seperti itu.
Mari kita berpikir bersama mas/mbak Crow,
Di Indonesia berapa banyak pelabuhan laut? setiap pelabuhan pasti ada kegiatan perdagangan seks.
Di Indonesia berapa banyak terminal? setiap terminal pasti ada kegiatan pelacuran resmi maupun terselubung.
Saya ambil contoh untuk jalan darat lintas sumatra (Aceh-Bakauheni Lampung) dan lintas Jawa (jalur utara dan selatan), berapa panjang perjalanannya?
Tentunya ada tempat persinggahan dan peristirahatan dan pastinya ada transaksi seksual. Hal itu tidak bisa dipungkiri dan tidak bisa dihilangkan.
Tegakah kita jika suami/ saudara/ om/ pakde/ paman yang secara sengaja atau tidak sengaja atau sukarela atau dipaksa melakukan transaksi seks tanpa menggunakan pengaman kondom? jika terinfeksi bagaimana?
Pulang kerumah dan berhubungan dengan istri dan akhirnya istri dan anak yang dilahirkan terinfeksi HIV positif. Semua terjadi karena ketidaktahuan dan minimnya informasi dan tidak akan proteksi dari diri sendiri. mbak/mas Crow boleh percaya atau tidak bahwa lebih banyak ibu rumah tangga yang sopan dan satun, penyayang keluarga yang menderita HIV. Itu fakta, mereka semua tertular dari suami sendiri. sudah tahukan dari mana asalnya?
Apakah dengan lantas melarang suami, mengikatnya selalu dirumah, memonitornya, mengikutinya kemanapun suami pergi akan menyelesaikan masalah? tidak. Bukan seperti itu jalan keluarnya. Marilah kita berpikir dewasa, berpandangan luas dan memiliki pengetahuan yang komprehensif mengenai HIV AIDS. Terimakasih
Makanya butuh keseimbangan pikiran dan hati dalam melawan seks bebas.
=================================
Setuju banget 😀
Ternyata banyak yang saya belum tahu dari HIV-AIDS, kebanyakan orang tahu dengan ngerinya penyakit ini, tetapi kurang tahu bagaimana penularannya. Tapi ada juga yang sudah tahu tapi tetap mau mengambil resiko. Semoga Tuhan menunjukkan jalan. 🙂
===================================
Semoga semakin banyak yang mengerti HIV AIDS ini.
Untuk hidup yang lebih baik 😀
Ada temen yang meninggal karena HIV, jadi sedih kalau inget penyakit yang satu ini …
salam kenal mba? berarti bisa konsultasi soal obat dong disini …?
=============================
Semoga dengan tulisan ini lebih banyak informasi yang diberikan.
Salam kenal juga Rubi 😀
Silakan bertanya seputar obat dan kesehatan. Kalo pertanyaannya agak personal bisa bertanya lewat halaman “contact me”. Terimakasih
lhoh digigit nyamuk yang uda nggigit penderita HIV gak papa to mbak rin?hmm…baru tahu 😛
=====================================
iya, ternyata banyak tuh yang ga tahu hehehe.
HIV kan (Human Immunodeficiency Virus) jadi penularannya human to human.
Bukan human to mosquito
Nice articles..
thanks for shared
==============
your welcome 😀
semoga aja cepat di temukan nih obatnya..
kasihan mereka yang mengidap penyakit ini 😦
————————————————
Sekarang sudah ada pengobatan ARV lini 2
Semoga daya tahan tubuh/ imunitas tubuh tetap terjaga dengan baik.
Untuk hidup yang lebih baik. Makasih
semoga banyak yang tau tentang akibat AIDS
—————————-
Semoga 🙂
Mba mau dong…dibuatkan artikel tentang hepatoma…kalo udah ada artikelnya kabari ya…heheee…
================================
terimakasih untuk pertanyaannnya.
Nanti saya akan buatkan postingan tersebut. See you soon 😀
Kita emang harus mengambil peran dalam penanggulangan hiv-aids.
akhlak dan moral sebenarnya adalah dasar dalam usaha ini.
kadang usaha yang dilancarkan oleh stakeholder terkait terkesan kurang mendasar dan kadang berbenturan dengan norma yang lebih mendasar
*sekedar opini saja…
*nice post 🙂
===============================
Terimakasih opininya dan saya menghargai.
Yang terpenting marilah kita menjadi masyarakat yang peduli HIV AIDS, tidak mengkucilkan ODHA.
Memberikan hak, kewajiban serta kesempatan yang sama kepada mereka untuk hidup dan bekerja.
Stop diskriminasi!
Moralitas merupakan urusan kita dengan Tuhan dan bukan siapa yang paling bermoral dan suci.
Terimakasih
bagaimana perawatan terbaik untuk penderita HIV ? mohon masukan dan jawabannya…..terima kasih
===========================================
Pertama lakukan pemeriksaan apakah ini HIV atau sudah AIDS, tentukan kadar CD4 didalam tubuh, apakah dibawah atau diatas 200?
Nanti dokter yang akan menentukan program terapi yang terbaik. Penanganan setiap pasien tentu berbeda-beda tergantung dari kondiri pasien sendiri.
Bila biaya menjadi halangan, Dwie bisa meminta keringanan biaya dengan asuransi kesehatan rakyat untuk deficiency immune.
Pengobatan bisa dilakuakan di Poli HIV di Rumah sakit Ciptomangun Kusumo Jakarta.
Saya mendukungmu 😀
for better life 😀
Apa perawatan Anti-retrovirals tersedia di indonesia(jakarta) ?
======================================
Tentu saja ada, pengobatan untuk obat-obat ARV (anti Retroviral) dapat dilakukan dirumah sakit RSCM.
Lakukan pengobatan dimulai dari lini 1 kemudian 2. Obat harus diminum terus agar kualitas hidup lebih baik, CD4 nya bagus 😀