Buat para sahabat yang bertanya-tanya kenapa saya belum update lagi. Jujur saya lagi sibuk dengan tugas luar kota, meeting dan kunjungan principle dari USA dan German. Itu membuat saya capek, plus ditambah pertanyaan email yang masuk untuk konsultasi.
Saya mau share sedikit mengenai konsultasi tentang seseorang yang cewek muda yang sedang stress berat mendapati kalo dia positif hamil. Kepala saya ikutan mumet dibuatnya. Sekarang kondisinya lebih baik, dia sudah lebih tenang dan memilih jalan terbaik. Setiap saya menjawab pertanyaan maka saya berpikir jika saya adalah dia.
Rasa empati membuat saya berpikir, Bagaimana jika saya benar-benar hamil diluar nikah? apa yang akan saya lakukan?.
Semoga tulisan ini bisa jadi panduan untuk lebih bijak dalam mengambil keputusan. Ada dua hal, dipertahanan atau di aborsi. Saya sih lebih memilih akan mempertahankan bayi tersebut karena sebagai farmasis saya tahu betul tindakan aborsi justru akan membahayakan nyawa saya sendiri. Gambar diambil disini.
Terimalah keadaan tersebut. Accept it, menerima akan membuat kita lebih jernih untuk memandang masalah. Setelah tidak ada penyangkalan dalam diri, carilah orang terdekat yang mensupport hal tersebut. Carilah orang yang bisa dipercaya. Merupakah hal yang wajar jika orang tua menjadi marah, kecewa dan menyesal seolah-olah tidak mampu mengurus anaknya. Tapi itu bersifat sementara… lama kelamaan mereka juga akan menerimanya.
Berhenti menangis dan rawatlah bayi dalam kandungan tersebut karena berpikir negatif, menagis, dan marah malah akan membuat perkembangan bayi terhambat dan labil. Saya sih, memeperhatikan setiap ibu yang punya masalah emosi dalam masa kehamilan akan melahirkan anak yang tidak stabil dalam emosi, cenderung hiperaktif, kelewat pemalu.
Periksakan diri dan perkembangan bayi ke dokter yang terpercaya setiap bulannya dan minum obat-obatan dari dokter agar anak yang dilahirkan sehat dan cerdas. Mintalah dukungan orang-orang sekitar. Jika bayi itu akan lahir kamu bisa memilih apakah akan dirawat sendiri atau diadopsi oleh orang lain. Diskusikan dengan bijaksana.
Jika kamu masih sangat muda dan belum mampu menaggung hidup. Adopsi ke orang lain atau mungkin ada saudara yang belum memiliki keturunan, mereka bisa menjadi orang tua wali. Selain itu mencari jalan terbaik lainnya, menikah adalah jalan terakhir. Banyak juga sih yang memaksakan menikah meski semua dapat berakhir bahagia atau malah diakhiri lagi dengan perceraian yang menyakitkan.
Semoga kita semua bisa menjaga diri dengan lebih baik. Namun jika itu sampai terjadi apa yang akan kamu lakukan?
mari kita buat perubahan sistem supaya tidak semua orang bisa melakukan itu seenak sendiri. semua sudah ada koridornya yaitu pernikahan
eee…., bagaimana ya ?
haduh…., bingung neh!
toloooooooonnnnggg!!!
#*&^*%%$%&##*
(* dunia serasa runtuh *)
sungguh bingung kanns,
salamm dari seberang,
makasih telah berkunjung maju terus sepak bola indonesia
ih, jika istriku hamil
aku senennnnng bgt 😀