Kekasihku Penyiksaku

Apakah kekasihku itu Penyiksaku?  *ada yang senyam-senyum*. Mungkin sebagian pasangan ada yag merasa seperti itu. Para suami/ pacar akan keringat dingin ketemu pasangannya yang  sudah siap bawa cemeti dan berpakaian perang hehehe. Gambar diambil disini.

Sungguh tema tersebut dibawakan begitu apik di Metro TV tanggal 29 November 2009 pukul 19.05 – 20.00 WIB. Pak Mario Teguh berkata: “Jika memedihkan, pasti itu bukan cinta”.

Cinta adalah kekuatan yang membangun, sehingga jika ada rasa sakit dalam penyesuaian dua jiwa yang tadinya sendiri dan mandiri, itu adalah rasa yang menjanjikan kebersamaan yang lebih indah.
Sehingga jika kepedihan itu bukan untuk menjadikan kebersamaan Anda lebih bernilai, pasti itu bukan cinta.

Kasih sayang tidak pernah menyiksa.
Tetapi cara-cara yang salah dalam mengasihi, adalah sumber dari penyiksaan terbesar dalam keluarga.

Apakah yang akan dilakukan oleh anak Anda yang berusia 11 bulan, jika Anda berikan kepadanya anak ayam yang baru menetas?

Dia akan memegang anak ayam itu dengan sangat erat
karena kegembiraan dan ketakutan akan kehilangan mainan barunya.
Dan eratnya genggaman sang bayi akan menyiksa dan
akhirnya mematikan anak ayam yang disayanginya itu.
Maka,
Janganlah kekhawatiran Anda tentang yang Anda sayangi, menyiksa yang Anda sayangi.

Jangan menyiksa pasangan Anda dengan tayangan ulang kesalahan masa lalunya.
Kita semua menjadi pribadi yang lebih baik hari ini, karena pelajaran yang kita unduh dari masa lalu kita.
Janganlah menjadikan diri kita hanya sesuai untuk hidup di masa lalu pasangan kita,
dan membiarkan pribadi lain untuk menjadi pengganti (kita) yang lebih menarik,
karena dia lebih tertarik kepada kebesaran masa depan yang bisa dicapai oleh pasangan kita.

Berhati-hatilah, karena:
bisa saja perlakuan kepada kita itu dirasakan benar oleh orang lain, karena kita memberikan cukup alasan bagi perlakuan seperti itu kepada diri kita;
atau bisa saja pengertian kita yang tidak tepat, sehingga apa pun reaksi kita – akan menjadi reaksi yang salah;
atau bukankah kita diharapkan bereaksi dengan cara-cara yang digunakan oleh pribadi anggun yang mapan pendapatnya mengenai dirinya sendiri?
Maka berhati-hatilah dalam bersikap, berbicara, dan bertindak dalam perasaan marah.
Anda tetap bisa merasa marah, dan berlaku sebagai pribadi yang anggun.

Bangunlah sebuah keluarga yang cantik, yang damai, yang penuh kegembiraan, dan yang penuh kesyukuran kepada Tuhan Yang Maha Memuliakan.

Terimakasih Pak Mario Teguh untuk pengertian ini 😀
Sumber disini.

16 Replies to “Kekasihku Penyiksaku”

  1. Menuju kepada pribadi yang anggun,…… suatu proses yang memerlukan kesabaran ,…….. tidak banyak yang berhasil dan lulus dari sekolah ini.

    ============================

    Semoga saya pun bisa lulus dan naik kelas 😀 😀
    *ambil raport*

  2. wah jadi bahan pembelajaran nih 🙂

    ===================
    Ga akan ada kata terlambat untuk sebuah pembelajaran.

    kok kalimatnya jadi berat…
    *ambil timbangan*

  3. betul banget teh, kalo pacar berbakat jadi preman, mending langsung tendang ajah!

    =================================

    wah, ga gitu juga sih….
    nanti KDRT hehehe

    mending komunikasinya dijaga baik-baik 😀

  4. love is not everything, but everything without love is nothing!

    =====================
    Puitis banget 😀 😀

    bener sih, tanpa cinta akupun tiada….
    *nyamar jadi pujangga*

  5. wah serasa baca marioteguh.asia nih! huehe.
    tapi yang saya setuju banget: jangan ngungkit kesalahan yang lalu. itu emang ngebetein banget.. 😀

    ======================

    Sumber tulisan ini memang dari pak Mario Teguh 😀 😀
    jangan diungkit-ungkit lagi ya…

  6. kalo mengulang tayangan masa lalu, tak hanya pasangan kita yang tersakiti. tpai kita juga akan merasa sakit yang berulang ulang. kenapa? sesuatu yang di ungkit, pasti hal2 yang gak enak di hati, kalo sering di ingat, kedongkolan akan selalu dan selalu terjadi. hasilnya? tak ada kehangatan dalam sebuah hubunbgan 🙂

  7. oh ya, link gw yang dipasang, kok “zulaq” yah?
    :))

    —————-
    Terimakasih koreksinya… Sudah dibenerin.
    Tumben nih lagi ga sinting

    Salam Sinting 🙂

  8. Salam,
    Sudah lama tak bersua Jeng, maafkan saya jarang berkunjung, semoga dikau sehat-sehat saja.
    Terimakasih ya postingan ini sedang pas dengan suasana hati dan rasanya lega dan plong membacanya, sekali lagi terimakasih *curcol mode*

  9. jika memedihkan pasti bukan cinta, manteb bener kata-katanya.

    saya kadang nonton acaranya, memang inspiratif. makasih sharingnya mbak 🙂

    ==================

    sama-sama 😀

  10. Saya rasa ga masalah selama ada kesepakatan dengan pasangan.
    Dan yang penting adanya safe word, jika sudah tidak kuat menerima siksaan dari pasangan maka safe word bisa diucapkan dan siksaan harus dihentikan,

    Jika dilakukan atas dasar suka sama suka, saya rasa tidak masalah disika oleh pasangan sendiri dan hal ini sudah biasa dalam dunia BDSM.

    cheers.

Leave a reply to dieyna Cancel reply