Seringkali kita bingung bagaimana memilih dan menetukaan berbagai macam obat herbal, yang mana sebaiknya dipilih. Jika penyakitnya ringan seperti masuk angin, diare, pegel linu maka Jamu, Obat Herbal Terstandar, dan Fitofarmaka dapat menjadi pilihan. Kalo mau tahu bedanya masing-masing silahkan kesini.
Jamu memang obat tradisional warisan turun-temurun, sementara obat herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah di standarisasi. Saat ini ada beberapa merek obat herbal terstandar, yaitu Diabmeneer, Diapet, Fitogaster, Fitolac, Glucogarp, Ho Stimuno, Irex Max, Kiranti Pegal Linu, Kiranti Sehat Datang Bulan, Kuat Segar (Chang Sheuw Tian Ran Ling Yao), Lelap, Prisidii, Reumakur, Sehat Tubuh (Tian Ran Ling You), Songgolangit, Stop Diar Plus,Virugon, juga yang terbaru tolak angin.
Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah di standarisasi. Saat ini baru 5 produk yang ada dipasaran, yaitu: Nodia, Rheumaneer, Stimuno,Tensigarp,Agromed,X-Gra. Kita cermatilebih jauh jauh ya…
1. Nodiar® Kimia Farma
Each Nodiar tablet contains :
Attapulgite …………………….. 300 mg
Psidii Folium Extract ……… ……. 50 mg
Curcuma domestica Rhizoma Extract …. 7.5 mg
Indikasi : Traditionally used for treatment of non specific diarrhoea
2. X-Gra ® Phapros
Tiap kapsul berisi:
Ekstrak Ganoderma lucidum 150 mg
Ekstrak Eurycomae radix 50 mg
Ekstrak Ginseng 30 mg
Ekstrak Retrofracti fructus 2,5 mg
Royal jelly 5 mg
Indikasi: Meningkatkan stamina dan kesegaran tubuh, membantu meningkatkan stamina pria, membantu mengatasi disfungsi ereksi dan ejakulasi dini.
3. Stimuno® Dexa Medica
Komposisi: Tiap 5 ml Stimuno Sirup mengandung ekstrak Phyllanthus niruri 25 mg. Tiap kapsul Stimuno mengandung Phyllanthus niruri 50 mg
Indikasi: Membantu memperbaiki dan meningkatkan daya tahan tubuh
4.Tensigard®Phapros
Komposisi tiap kapsul berisi:
Ekstrak Apii herba 92mg
Ekstrak Orthosiphon folium 28mg
Indikasi: Menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik
5. Rheumaneer® Nyonya Meneer
Komposisi:
Curcumae domesticae Rhizoma 95 mg
Zingiberis Rhizoma ekstrak 85 mg
Curcumae Rhizoma ekstrak 120 mg
Panduratae Rhizoma ekstrak 75 mg
Retrofracti Fructus ekstrak 125 mg
indikasi: mebantu mengurangi nyeri persendian.
Kelima produk Fitofarmaka merupakan produk Indonesia yang sangat membanggakan. Memang proses untuk disebut fitofarmaka membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu kita sebagia orang Indonesia harus bangga dengan produk dalam negri dan menggunakannya. Kalo nyeri sendi pake Rheumaneer, kalo diare pake Nodiar, biar badan ga gamapang sakit minum Stimuno, menurunkan tekanan darah pake Tensigrad, dan buat pria agar tetap perkasa pake X-gra *tak perlu beli Viagra, Cialis online*.
selama ini diriku sering menganggap obat2an tersebut di atas sangat aman dipakai oleh orang sakit.
tapi aku lagi mikir juga kenapa makan duren ndak boleh banyak2 atau emping mlinjo atau beberapa buah alami yang dianaktirikan. khusus bagi orang tua yang banyak pantangannya.
intinya, tidak tertutup kemungkinan obat2an herbal pun bisa menyebabkan efek samping.
begitu ndak ya?
@noe
Saya termasuk penggila emping karena dulu punya tiga pohon melinjo, punya emping sendiri dari pohonnya langsung. cihuy….
Meski saya makan cukup banyak, saya tetap sehat (kadar Purin dalam tubuh masih normal), saya bahkan sampai bosan dan sekarang malas makan emping karena keseringan.
Kedua, Berbeda dengan ayah saya yang merasa panas makan duren, saya akan siap melehap satu buah durian besar tanpa kendala dan terasa panas.
Hal yang membuat saya malas makan duriankarena harganya yang cukup mahal.
Dari kedua contoh diatas dapat disimpulkan bahwa, setiap orang memiliki efek yang berbeda-beda terhadap satu jenis buah/ tanaman tertentu. Selain itu faktoir usia akan sangat berpengaruh. Semua jenis buah/ tanaman yang dikonsumsi berlebihan tentu tidak baik.
Bukan tidak boleh makan atau merasa dianaktirikan… namun lebih tepatnya menjaga dan berwaspada.
Jika tidak ingin kena gout/ asam urat ya sebaiknya dikurangi makan melinjonya… bukan saat sakit tapi sebelum sakit (sewaktu masih muda).
Makan anggur kebanyakan juga tidak bagus, karena dapat menyebakan kanker (kantong kering) hehehe.
Wah saya nambah pengetahuan lagi mas tentang obat obatan
terimakasih juga….
jamu tolak angin jd teman saya setiap malam. bikin tidur nyenyak meskpn cuma 3 jam, pg hari seger kembali..
obat2 itu bisa dikonsumsi tanpa resep dokter kah? Sy kok kurang pede ya makan obat2 bebas itu…lbh baik minum jamu bikinan si mbok saja, kenapa ya..
Salam CInta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabatku
muntaber bisa gak bang??
cendol atu deh gan!
Oh….belum pernah mendengar obat-obat di atas…
Bagus juga kalau secara bertahap obat-obatan kimiawi diganti dengan alami-tradisional.
yang kenal cuma stimuno doank. hehehehe
Situs ini bagus banget.
Tolong kalau bisa banyak2 bikin artikelnya agar semakin mencerdaskan bangsa, beralih ke obat alami, bukan ke obat2an sintetis kimia yg banyak efek sampingnya
Saya nyari2 Tensigard di Karawang, gak ada satu apotikpun yg punya…, di mana kira2 saya bisa dapat ya….? Help me….help…help….
=========================
Kalo dikarawang tidak ada, coba aja sekalian maen ke Jakarta. Pastinya ketemu Tensigard-nya.
I feel more folks need to read this, really good info.
Dear Arif,
Sudah saya balas pertanyaannya namun selalu MAILER-DAEMON (alias mental lagi), so saya jawab sini saja ya. terimakasih.
——————————————-
Terimakasih untuk pertanyaannya.
Saya bertanya, merek fitofarmakanya apa??? Setahu saya Fitofarmaka hanya 5 produk di Indonesia.
Fitofarmaka tentu saja sudah terstandarisasi dan sudah ada uji keamanan dan uji klinik, tentu saja aman digunakan.
Aman
artinya jika dikonsumsi sesuai aturan pakai. Tidak perlu obat herbal
diminum terus menerus. Untuk pencegahan saja, bisa setiap seminggu
sekali. Intinya tidak tiap hari.
Semua yang berlebihan tentu tidak baik. Semoga menjawab. Terimakasih.
Regards
Rina Susanti, Apt
— On Wed, 8/4/10, arif utomo wrote:
From: arif utomo
Date: Wednesday, August 4, 2010, 9:51 AM
Name: arif utomo
Email: arif.utomo73@yahoo.com
Website:
apakah jika kita mengkonsumsi terus menerus herbal fitofarmaka tidak ada efek sampingnya atau ada bataswaktu menkonsumsi herbal fitofarmaka tersebutu yang aman.
kalo produk amway nutrilite itu uda masuk fitofarmaka yg diakui BPOM blm ya????
==================================
coba lihat diwadah botolnya. Jika sebuah produk terdaftar di BPOM maka ada nomor registrasinya.
Sepertinya sih sudah terdaftar tetapi kalo disebut fitofarmaka belum tentu.
Produk yang disebut fitofarmaka harus punya uji pre klinik dan uji klinik.
Begitu Mimonkz 😀
Met malam. Salam kenal sebelumnya.
Ga sengaja mampir kemari dari google dari obat herbal .
Numpang baca2 dulu. ^_^
====================================
Silahkan mampir dan baca-baca.
terimakasih
morphine, atropine, quinine, kafein, cocaine, reserpin sama papaverine itu mempunyai uji klinik sama uji keamanan tetapi enggak diklasifikasikan di dalam fitofarmaka ya??
terima kasih…
========================================
Tentu saja, golongan obat diatas bukan fitofarmaka. Uji klinis dilakukan untuk mengetahui hasil pengobatan baik keamanan, khasiat, penggunaan, dll.
Uji klinik ini meliputi berbagai macam pengujian dan memerlukan biaya yang sangat besar. Meliputi uji pre klikik, uji klinik, post market surveillance.
kenapa ya enggak diklasifiaksi kan???
=============================
Kalo gitu saya klasifikasi saja ya…
NARKOTIKA :
Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Narkotika terdiri dari 3 golongan :
1. Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Heroin, Kokain, Ganja.
2. Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin.
3. Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Codein.
PSIKOTROPIKA :
Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah : zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.
Psikotropika terdiri dari 4 golongan :
1. Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Ekstasi.
2. Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalan terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Amphetamine.
3. Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Phenobarbital.
4. Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Diazepam, Nitrazepam ( BK, DUM ).
sumber disini http://zenc.wordpress.com/2007/06/13/napza-narkotika-psikotropika-dan-zat-aditif/
mbak, saya mahasiswi farmasi usu yang sedang memulai penelitian, tetapi saya mengalami kendala dalam pencarian bahan baku berupa ekstrak tumbuhan terstandar. apakah mbak memproduksi ekstrak terstandar? klu iy, ekstrak tumbuhan terstandar apa saja yang mbak miliki?? mohon bantuannya y mbak…
sbelumna makasih y mbak…
=============================================
Mohon maaf Mbak Aprina 😀
Saya tidak memiliki bahan baku ektrak terstandar. Sebaiknya kamu meminta bantuan PBF bahan baku saja. Raw materialnya bisa dari China atau India.
Semoga sukses ya penelitiannya. Terimakasih
fitofarmaka itu obatnya, kalau fitoklinik?
kandungan kimia dari masing2 fitofarmaka itu apa saja????
=========================================
Tentu saja macam-macam.
Disebut Fitofarmaka karena sudah lulus uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah di standarisasi dengan baik
Kandungannya tergantung bahan/extractnya. Terimakasih
terima kasih,,,
^_^
===============
Sama-sama 😀
Mbak yang cantik, bagaimana ya caranya membuat ekstrak herbal terstandar? Apakah cukup dengan menumbuk halus sediaan jamu yang sudah dikeringkan?
Tks
====================================================
Tentu saja tidak semudah itu.
Obat herbal terstandar harus mempunyai spesifikasi dan proses pembuatan yang membutuhkan peralatan yang lebih kompleks ditambah dengan tenaga kerja yang mendukung dengan pengetahuan maupun ketrampilan pembuatan ekstrak.
Selain proses produksi yang baik juga dengan adanya pembuktian ilmiah berupa penelitian-penelitian pre-klinik seperti standart kandungan bahan berkhasiat, standart pembuatan ekstrak tanaman obat, standart pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji toksisitas akut maupun kronis
Terimakasih
Tks. Saya tanya hal itu krn sekarang ini banyak toko obat herbal yang saya lihat produk2nya cuma seperti jamu tumbuk yg dikapsulkan. Ini kan menyesatkan masyarakat? Mereka berharap obat berkhasiat non kimia, tapi yg mereka peroleh malah cuma jamu dengan dosis yang tdk mncukupi (cuma satu kapsul 3x/hari tentu tdk sebanding dengan sebungkus jamu yang diseduh air bukan?)
Menurut mbak sebagai seorang pharmacist apakah lebih baik minum jamu seduh ataukah jamu kapsul?
===========================================================================
Jamu seduh dan jamu kapsul tentu berbeda 🙂
Bukan masalah bentuk sediaannya kapsul, tablet, serbuk seduh, sachet, dll. Yang terpenting apakah takarannya sudah sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Terimakasih
apa cuman segitu daftar obat yang termasuk golongan fitofarmaka ???????
kalau ada,
tolong tambahkan lagi ke daftar di atas…
tnks….
terima kasih infonya.. sangat membantu buat tugas kuliah saya..
==========================================
sama-sama
makasih ya kaa informasi nya saya ada tugas farmakognosi untuk cari pengertian fitofarmaka contoh dan cara pembuatannya
saya mau tanya, obat2 fitofarmaka untuk nyeri itu apa saja si?? kemudian yang banyak beredar ? karena mencari obat2 yang fitofarmaka itmu disni lumayan sulit,karena tidak semua apotek menyediakannya..terimakasih
apakah produk reumeneer itu masih diproduksi?? dimana sya mendapatkan produk itu??? soalnya buat penelitian skripsi saya…terimakasih
ka, mau tanya apakah sediaan hi-stimuno oht itu masih ada atau engga? terus sediaan nya itu mirip atau me too produk dengan stimuno fitofarmaka? apa bedanya dari kedua produk tersebut seain dari golongan obatnya, terimakasiih.