Pernahkah kamu kehilangan orang yang dikasihi? sebagian dari kita pernah mengalaminya. Mungkin itu orang yang sangat kita kenal dan sayang, bisa musuh kita, mungkin orang yang tidak pernah kita kenal dan lihat sebelumnya. Seminggu ini pikiran saya memikirkan mereka yang sudah pergi mendahului saya.
Tadinya postingan ini akan saya ceritakan mengenai detik-detik kepergian almarhum ayah saya, namun terlalu sulit untuk ditulis, yang ada saya yang malah nangis. Dia sudah pergi… kata dokter. Saya hanya bisa terdiam membisu dan tenang. Saya tahu ini yang terbaik meski sedih.
Jika seseorang yang sudah pergi dan tubuhnya sudah kembali kebumi. Kemanakah larinya jiwa ini? apakah jiwa ini akan baik-baik saja. Mungkin jika kematian mereka wajar mungkin tidak apa-apa. Namun jika mereka tewas karena kecelakaan, bunuh diri, kecelakaan, digugurkan mau apa jiwanya disana. Seperti jiwa yang sedang bingung…
Kita yang masih hidup disini dapat mendoakan mereka, semoga jiwanya tenang dan mendapat kelepasan. Tidak ada lagi kemarahan, dendam, ataupun ingin balas dendam. Mari kita mengingat mereka… karena kitapun akan pergi kesana juga nantinya.
Jiwa beliau sudah lulus untuk hidup di stage berikutnya…
Turut berduka yah Rin.
ya jelas akan tergantung dengan amalannya pak. mendoakan mereka adalah wujud kontribusi kita pada mereka
turut berduka.. kita yang didunia berkewajiban untu mendoakannya..
Kepergian seseorang yang dikasihi memang menyakitkan,….dan rindu untuk berjumpa lagii,….. tidak ada obat rindu diramuan tukang obat ,…. obat yang mujarab adalah hanya penjumpaan kembali ,……. dan itu ada waktunya.
Ada waktu bertemu, ada waktu berpisah, jangan larut dalam kesedihan.
kita harus yakin dan membantunya dengan doa, agar org yg kita kasihi dpt disandingkan di sisiNya
Dalam damainya dia berkata, “I love you son..”
-salam- ^_^
Mbak Rina…
Putri turut berduka…
Sulit untuk menuliskan tentang kepergian orang terkasih…
sulit dan perih…
Turut berduka smoga amal budinya diterma disisiNya…
Amin..
Ikut berbela sungkawa….
smoga amal baik diterima disisiNya…
amin …
semoga yang ditinggalkan tabah 🙂
krn setiap yang hidup pasti mati
Turut berduka..
Salam kenal…
Amien… tetap tabah dan semangat yah…
tidak ada yang abadi di dunia ini. Termasuk juga perasaan hati. hari ini sedih, besok ketawa. hari ini happy besok marah-marah. Amati terus perubahan itu, karena yang abadi hanya perubahan itu sendiri.
turut berduka cita, semoga mendapat tempat yang indah disisi-NYa
turut berduka cita ya mbak.
kita tidak bisa bertanggung jawab atas semua kejadian yang terkait dengan kehidupan kita.
lakukan apa yang mesti bisa lakukan.
salam damai…
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un
cukuplah kematian itu sebagai peringatan bagi kita.
aduuuh inget almarhum Papa 😥
makasih mas atas kunjungannya ke blog gw…..
laen kali jgn lupa mampir…
Turut berduka…
salam superhangat
Ps : Sudahkah anda daftar ulang di Planet IBSN.
Kami keluarga besar, Turut Berduka
Semoga awrahnya diterima disisi-Nya dan keluarga diberi kekuatan untuk menerima segalanya.
—————–
“g usah kunjung ke-blog Q dulu,ya…,, “PD amat..nih….” masih kosong. ni cuma mau nyapa2 ja, teman atao temannya teman, kangen ma semuanya” makasih ya.
yang sudah pergi sebagai pengingat untuk kita yang juga akan menyusul pergi. ada salah satu temen akrab saya di SMP, saya ndak tau dia meninggal sampe suatu saat saya
Ya, saya juga merasakan kegamangan kala ditinggal ayah saya karena kecelakaan. Saya sudah tahu ayah akan meninggal sejak 2 bulan sebelum kepergiannya. Meski begitu, ternyata saya pun tidak siap kala ia dipanggil pergi.
Yang saya tahu, jiwanya sudah aman di sana dan tersenyum, tidak merasakan kesakitan dan kepedihan kala membanting tulang demi membiayai hidup dan kuliah saya.
P.S. Oia, baru nyadar kalau postingan ini sudah berlalu lebih dari setahun ya…